Bisnis.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) menerbitkan obligasi senilai Rp2,75 triliun melalui Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II tahun 2021. Dananya akan digunakan menutupi kredit anak usaha.
Direktur Keuangan Pupuk Indonesia Eko Taufik Wibowo mengungkapkan minat investor terhadap penerbitan obligasi berkelanjutan tersebut cukup tinggi. Hal ini terbukti pada penawaran awal langsung mendapatkan permintaan berlebih atau oversubscribed.
“Saat penawaran awal, sudah oversubscribed mencapai Rp 6 triliun. Pupuk Indonesia telah menunjukkan kinerja yang baik selama tahun 2020 bahkan di tengah pandemi Covid-19," ujarnya, Kamis (25/2/2021).
Pupuk Indonesia berencana untuk menggunakan dana hasil penawaran obligasi untuk dua anak perusahaannya, yakni PT Petrokimia Gresik dan PT Pupuk Indonesia Logistik.
Petrokimia Gresik akan menggunakan Rp 2,51 triliun hasil penawaran obligasi untuk melunasi kredit investasi, sedangkan Pupuk Indonesia Logistik akan menggunakan Rp240 miliar hasil penawaran obligasi untuk melunasi kredit modal kerja.
Obligasi ini ditawarkan dalam tiga seri, yakni obligasi seri A dengan nilai pokok Rp350 miliar, kupon obligasi 5,60 persen per tahun dan jangka waktu obligasi 3 tahun; obligasi seri B dengan nilai pokok Rp1,6 triliun, kupon 6,20 persen per tahun dan jangka waktu obligasi 5 tahun.
Terakhir, obligasi seri C dengan nilai pokok Rp800 miliar rupiah, kupon obligasi 7,20 persen per tahun, dan jangka waktu obligasi 7 tahun. Pembayaran bunga sendiri akan dilakukan setiap tiga bulan terhitung sejak tanggal emisi.
Selama 2020, Pupuk Indonesia berhasil mencatat kinerja positif. Pada tahun tersebut, perusahaan mencatat peningkatan volume penjualan pada 2020, yakni sebesar 14,4 juta ton, serta berhasil memproduksi pupuk sebanyak 12,26 juta ton, yang menjadi rekor produksi tertinggi.
Dalam bidang pelayanan pelanggan, pada 2021 Pupuk Indonesia juga sudah meluncurkan sejumlah inisiatif untuk meluncurkan program-program untuk meningkatkan pelayanan, seperti program pendampingan pertanian Agro Solution serta program Customer Centric Model yang bertujuan memperkenalkan produk-produk pupuk berkualitas dari Pupuk Indonesia bagi pelanggan di seluruh wilayah Indonesia. Keduanya adalah bagian dari inisiatif strategis perusahaan yang diterapkan mulai dari tahun 2021.
Pupuk Indonesia juga berencana untuk meningkatkan pendapatan dari sektor non subsidi pada 2021, melakukan efisiensi dengan menekan biaya-biaya dan optimalisasi operasional pabrik.
Perusahaan juga menjalankan proyek-proyek pengembangan seperti pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda, pabrik katalis Merah Putih, dan mempersiapkan penambahan pabrik urea dan amonia.
Pupuk Indonesia memiliki 10 anak usaha, yakni PT Petrokimia Gresik (PKG), PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PSP), PT Rekayasa Industri (Rekind), PT Mega Eltra (ME), PT Pupuk Indonesia Logistik (PILog), PT Pupuk Indonesia Energi (PIE), dan PT Pupuk Indonesia Pangan (PIP).