Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan, PT Sampoerna Agro Tbk., bakal menerbitkan obligasi dan sukuk hingga mencapai Rp569,5 miliar.
Mengutip keterbukaan informasi perseroan, emiten berkode saham SGRO itu akan menerbitkan obligasi berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 dengan jumlah pokok sebesar Rp174,615 miliar.
Selain itu, SGRO juga akan menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I Sampoerna Agro Tahap II Tahun 2021 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp394,885 miliar.
Adapun, obligasi itu termasuk dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi Sampoerna Agro dengan target dana yang akan dihimpun Rp1 triliun.
Sementara itu, sukuk ijarah itu termasuk dalam PUB sukuk ijarah berkelanjutan I dengan target Rp1 triliun.
Lebih perinci, obligasi itu akan diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A sebesar Rp127,665 miliar berbunga 9,45 persen dengan tenor 3 tahun dan seri B sebesar Rp46,95 miliar berkupon 10,35 persen dengan tenor 5 tahun.
Sukuk juga akan diterbitkan dalam dua seri, yaitu seri A sebesar Rp236,635 miliar bertenor 3 tahun dengan cicilan imbalan sekitar Rp22,36 miliar dan seri B sebesar Rp158,25 miliar bertenor 5 tahun dengan cicilan imbalan sekitar Rp16,37 miliar.
Manajemen Sampoerna Agro menjelaskan bahwa dana hasil emisi obligasi dan sukuk ijarah itu akan digunakan untuk pembayaran awal sejumlah utang dan membiayai kebutuhan modal kerja.
Sekitar 74 persen dari dana hasil emisi untuk pelunasan lebih awal pokok utang bank milik perseroan, sekitar 6 persen untuk pelunasan lebih awal sebagian pokok utang bank milik entitas usaha PT Usaha Agro Indonesia, sekitar 20 persen untuk kebutuhan modal kerja perseroan.
“Sementara itu, dana dari sukuk akan digunakan 100 persen untuk melunasi sisa pokok utang bank milik PT Usaha Agro Indonesia,” tulis Manajeman Sampoerna Agro dikutip dari prospektus, Jumat (26/2/2021).
Adapun, obligasi dan sukuk ijarah itu akan dijamin dengan jaminan khusus sekurang-kurangnya sebesar 80 persen dari nilai pokok obligasi dan sisa imbalan sukuk yang terutang yang akan diikat dengan hak tanggunan berupa sertifikat hak guna usaha atas sejumlah tanah aset milik perseroan.
Kedua surat utang itu juga telah mendapatkan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), yaitu A minus untuk obligasi dan A minus syariah untuk sukuk.
Masa penawaran umum surat utang itu pada 8-10 Maret 2021, dengan tanggal penjatahan 15 Maret 2021 dan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Maret 2021.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana atas emisi obligasi dan sukuk ijarah adalah PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Sucor Sekuritas. PT Bank Permata Tbk. akan bertindak sebagai wali amanat obligasi dan sukuk.