Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. mencetak penurunan kinerja keuangan pada 2020 seiring dengan banyaknya tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham UNTR itu mencetak pendapatan sebesar Rp60,34 triliun pada 2020. Realisasi itu turun 28,52 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp84,43 triliun.
Penurunan pendapatan terjadi di semua sektor bisnis UNTR. Penurunan terbesar dialami sektor industri konstruksi yang menyusut hingga 69,53 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp1,2 triliun, diikuti sektor mesin konstruksi yang menyusut hingga 46,49 persen yoy menjadi Rp18,94 triliun.
Selain itu, sektor kontraktor penambangan turun 26,1 persen menjadi Rp32,8 triliun, sektor penambangan batu bara turun 14 persen menjadi Rp10,8 triliun, dan sektor penambangan emas menyusut 11 persen menjadi Rp7 triliun,
Sejalan dengan itu, laba setelah pajak yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga turun 46,9 persen menjadi Rp6 triliun dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp11,3 triliun.
Di sisi lain, total liabilitas perseroan berhasil susut menjadi Rp36,65 triliun per 31 Desember 2020 dibandingkan dengan posisi akhir 2019 sebesar Rp50,6 triliun. Liabilitas itu terdiri atas liabilitas jangka pendek sebesar Rp20,94 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp15,7 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, total aset perseroan turun menjadi Rp99,8 triliun per akhir Desember 2020 dibandingkan dengan Rp111,71 triliun pada akhir 2019.
Di lantai bursa, pada penutupan perdagangan Kamis (25/2/2021) saham UNTR naik 4,88 persen ke posisi Rp23.650 per saham. Total kapitalisasi pasar UNTR sebesar Rp88,22 triliun.
