Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Dapat Tender Jalintim Riau, Nilai Proyek Rp525 Miliar

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho menjelaskan proyek preservasi Jalan Lintas Non Tol sebagai bagian dari Jalan Lintas Timur (Jalintim) itu merupakan yang kedua di Riau yang akan dibangun sepanjang 43 kilometer.
Kiri ke kanan: Dirut PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhammad Wahid Sutopo, Wadirut 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari, Direktur Operasi 1 Adhi Karya Suko Widigdo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan Saiful Anwar, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman dalam Financial Close Proyek Jalintim Riau, di Auditorium KementerianPUPR, Senin (22/2/2021)
Kiri ke kanan: Dirut PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Muhammad Wahid Sutopo, Wadirut 1 Bank Syariah Indonesia Ngatari, Direktur Operasi 1 Adhi Karya Suko Widigdo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan Saiful Anwar, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Lucky Alfirman dalam Financial Close Proyek Jalintim Riau, di Auditorium KementerianPUPR, Senin (22/2/2021)

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. memenangkan tender proyek preservasi Jalan Lintas Non Tol di Provinsi Riau dengan nilai investasi Rp525 miliar.

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho menjelaskan proyek preservasi Jalan Lintas Non Tol sebagai bagian dari Jalan Lintas Timur (Jalintim) itu merupakan yang kedua di Riau yang akan dibangun sepanjang 43 kilometer.

“Jalintim Riau memiliki nilai investasi proyek sebesar Rp525 miliar,” tulis Parwanto dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (24/2/2021).

Pada saat bersamaan, anak usaha Adhi Karya yaitu PT JAA melakukan financial close untuk membangun Jalintim Sumatera di Palembang sepanjang 29,87 kilometer.

Jalintim Sumatera ini akan dibagi menjadi 6 ruas. Waktu konsesi ditetapkan selama 15 tahun yang mana periode 3 tahun untuk masa konstruksi dimulai pada 2021 hingga 2023. Selanjutnya 12 tahun sesudah itu menjadi masa pembayaran dari pemerintah atau sampai dengan 2035.

Adapun, skema pembayaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kepada PT JAA menggunakan skema availability payment (AP). Parwanto menyebut skema ini merupakan AP pertama di Indonesia.

“Skema AP adalah pembayaran langsung dari pemerintah kepada BUP KPBU dalam hal pengadaan infrastruktur yang merupakan kontrak kerja sama jangka panjang dan tidak terikat pada pendapatan layanan,” jelas Parwanto.

Untuk menyelaraskan pembiayaan Jalintim Palembang, emiten dengan kode saham ADHI ini menggandeng Bank Syariah Indonesia menghasilkan skema Ijarah Muntahiya Bittamlik (IMBT). Skema IMBT disebut akan lebih meringankan leverage ADHI dibandingkan pola pembiayaan konvensional.

Parwanto mengatakan dengan postur ekuitas ADHI saat ini, perseroan akan terus mencari peluang skema pembiayaan yang tidak akan menambah beban utang baik dengan bank konvensional maupun bank syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper