Bisnis.com, JAKARTA - Kabar dari sejumlah sektor ekonomi menjadi sorotan harian Bisnis Indonesia edisi hari ini, Selasa (23/2/2021), mulai dari korporasi berburu kredit hingga emiten genjot pasar ekpor.
Lalu kabar dari pajak kupon ibligasi dan industri reksa dana kian berkembang. Tak ketinggalan berita optimalisasi pajak orang kaya jadi solusi.
Berikut beberapa rincian isu-isu terkini seputar perekonomian dari dalam negeri:
1.Korporasi Burburu kredit
Awal tahun ini, kalangan pelaku usaha memberikan sinyal optimisme untuk kembali memacu bisnisnya melalui peningkatan anggaran belanja modal dari kredit perbankan. Hal tersebut berdasarkan hasil survei Bank Indonesia tentang kebutuhan pembiayaan dunia usaha pada 3 bulan ke depan.
2.Emiten Genjot Pasar Ekspor
Ekonomi global yang berangsur pulih dari pandemi Covid-19 mendorong sejumlah emiten untuk lebih agresif menggenjot penjualan ke mancanegara dengan penetrasi pasar baru dan diversifikasi produk.
3.Pajak Kupon Obligasi
Pemerintah diminta memberikan insentif pengurangan pajak penghasilan (PPh) atas bunga/kupon obligasi bagi investor domestik. Selama ini Investor domestik dikenai PPh 15 persen atas bunga obligasi.
Baca Juga
4.Industri Reksa Dana Kian Berkembang
Kehadiran platform e-commerce dan e-wallet sebagai gerai penjualan reksa dana kian membuat investasi pasar modal merakyat dan menyokong pertumbuhan penjualan produk investasi kolektif. Saat ini, setidaknya ada dua platform dagang elektronik (e-commerce) dan dua dompet digital (e-wallet) yang bekerja sama dengan agen penjual efek reksa dana (APERD) daring.
5.Optimalisasi Pajak Orang Kaya Jadi Solusi
Otoritas fiskal dinilai perlu memaksimalkan pungutan dari wajib pajak orang pribadi kelas atas alias orang kaya yang terbukti kebal diterpa resesi. Selain dapat menjadi salah satu sumber penerimaan pajak yang bisa diandalkan, langkah ini juga berpotensi menurunkan ketimpangan atau gini ratio