Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk tengah mengkaji untuk menarik fasilitas pinjaman dari perbankan di tengah tren penurunan suku bunga.
Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan bahwa perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1 triliun pada 2021.
Alokasi capex tersebut akan berasal dari kantong internal perseroan serta fasilitas pinjaman perbankan yang sudah tersedia dan siap ditarik.
“Namun, apabila diperlukan, perseroan akan menarik pinjaman tambahan dari bank mengingat suku bunga saat ini yang semakin rendah,” ujar Jenti kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).
Adapun, emiten produsen CPO dengan kode saham DSNG itu akan menggunakan dana capex untuk menyelesaikan dua pabrik kelapa sawit atau PKS di Kalimantan yang ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada semester II/2021.
Dengan penambahan dua PKS itu, maka DSNG akan memiliki 12 PKS dengan total kapasitas mencapai 675 ton TBS (tandan buah segar) per jam.
Baca Juga
Selain itu, capex tahun ini juga akan digunakan untuk pembangunan pabrik Bio-CNG baru, menyambung pembangunan satu pabrik sebelumnya yang rampung tahun lalu dengan kapasitas 280 m3 per jam dan menghasilkan output listrik sebesar 1,2 Megawatt, yang berlokasi di Muara Wahau, Kalimantan Timur.
Janti menerangkan, pabrik Bio-CNG yang baru itu menggabungkan 2 PKS menjadi 1. Penggabungan pabrik baru itu bisa menghemat beban bahan bakar solar sebanyak 4 juta liter per tahun. Sebelumnya, perseroan juga bisa menghemat 2 juta liter solar per tahun dari operasional pabrik lama sehingga bisa secara keseluruhan bisa efisiensi bahan bakar mencapai 6 juta per tahun.