Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Properti Terdorong DP 0 Persen, Cek Rekomendasinya di Sini

Keringanan pajak untuk pembelian rumah baru juga bisa dijadikan pertimbangan oleh pemerintah untuk menggairahkan pasar properti.
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com
Ciputra World 2, Jakarta. Proyek ini merupakan salah satu besutan proyek mixed use PT Ciputra Development Tbk./ciputradevelopment.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah saham emiten properti masih menguat pada perdagangan awal pekan ini tersulut oleh sentimen positif DP rumah nol persen.

Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (22/2/2021) pukul 10.52 WIB, saham PT Pakuwon Jati Tbk. mempimpin penguatan sebesar 2,17 persen menjadi Rp940.

Selanjutnya saham PT Summarecon Agung Tbk. naik 1,63 persen menjadi Rp935 dan saham PT Agung Podomoro Land Tbk. naik 1,008 persen menjadi Rp187.

Tim Riset Indo Premier Sekuritas memperkirakan saham sektor properti akan menjadi salah satu pendorong penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini.

“Kami melihat sentimen [hari ini] masih berada di sektor infra dan properti di mana relaksasi PPnBM di sektor properti masih menjadi sentimen utama,” tulis Tim Riset Indo Premier, Senin (22/2/2021).

Pekan lalu, Bank Indonesia menetapkan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100 persen untuk kredit properti. Konsumen kini tidak perlu membayar uang muka (down payment) mulai 1 Maret 2021 karena bakal ditanggung oleh perbankan.

Selain itu, BI juga menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,50 persen atau level terendah sepanjang sejarah.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai insentif dari pemerintah berupa DP nol persen untuk pembelian properti bisa memulihkan industri secara perlahan.

Dia menilai DP nol persen bisa menarik minat pembeli namun tidak dalam laju cepat karena masyarakat cenderung akan memulihkan ekonomi diri terlebih dahulu.

“[Dampak ke sektor properti] butuh waktu, pelan-pelan karena tentu orang harus memulihkan ekonominya masing-masing baru bergerak membeli rumah,” kata Hans kepada Bisnis, Minggu (22/2/2021).

Lebih lanjut, Hans menilai pemberian keringanan pajak untuk pembelian rumah baru juga bisa dijadikan pertimbangan oleh pemerintah untuk menggairahkan pasar properti.

Adapun, pemberian insentif untuk rumah baru akan menambah daya pengembang dalam membangun produk baru. Ketika pembangunan terjadi, otomatis sekitar 160 subsektor yang terlibat akan ikut terkerek naik.

Untuk saham properti, Hans menjagokan saham dari emiten pengembang residensial seperti PT BumI Serpong Damai Tbk. (BSDE), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper