Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Bersiap Sambut IPO Unicorn, Ini Pandangan Analis

Salah satu yang langkah yang dilakukan Bursa Efek Indonesia untuk menyambut IPO unikorn adalah mengkaji potensi penerapan Dual Class Shares dengan skema Multiple Voting Shares di Indonesia.
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mengambil gambar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Sinyal kehadiran perusahaan unicorn di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin kuat seiring berbagai persiapan yang tengah dilakukan otoritas. Di sisi lain kehadiran unicorn akan membawa angin segar ke pasar modal Indonesia.

Salah satu yang langkah yang dilakukan Bursa Efek Indonesia untuk menyambut IPO unikorn adalah mengkaji potensi penerapan Dual Class Shares dengan skema Multiple Voting Shares di Indonesia.

Dual-Class Shares (DCS) merupakan suatu struktur permodalan saham kelas ganda yang melibatkan paling sedikit dua klasifikasi saham berbeda, sedangkan Multiple Voting Share (MVS) adalah suatu jenis saham yang memiliki lebih dari satu hak suara untuk tiap lembar sahamnya.

Head of Market Researach Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan pada dasarnya DCS dengan skema MVS merupakan sesuatu yang umum di bursa luar terutama untuk suatu perusahaan rintisan dengan tujuan menjaga kendali founder perusahaan atas keputusan-keputusan strategis perusahaan.

“Rata-rata yang pakai kan perusahaan teknologi, itu untuk menjamin visi misianya mau kemana, karena biasanya founder-nya yang punya visi kuat untuk itu biasanya founder-nya punya saham meski tidak banyak tapi kekuatan votingnya besar,” tutur Wawan, Selasa (16/2/2021)

Dia mengatakan sebenarnya skema serupa tapi tak sama juga diterapkan pemerintah dalam bentuk “Saham Merah-Putih” di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) yang mana pemerintah memiliki hak veto melalui saham tersebut.

Di sisi lain, Wawan menilai kedatangan unicorn ke lantai bursa akan memberikan banyak keuntungan bagi pasar modal. Salah satunya akan mengerek kapitalisasi pasar bursa Indonesia karena para unicorn diperkirakan memiliki market cap jumbo.

“Adanya unicorn juga bisa mengangkat kinerja sektor teknologi, apalagi sekarang Bursa sudah bikin klasifikasi baru itu, hanya selama ini kan porsinya masih kecil sekali. Unicorn masuk itu bisa langsung signifikan porsi sektor teknologi kita,” tuturnya lagi.

Di sisi lain, perubahan status perusahaan unicorn menjadi perusahaan terbuka, akan membuka pintu gerbang bagi investor baik lokal maupun asing untuk berinvestasi di sektor yang sedang berkembang pesar tersebut.

“Masyarakat dapat menikmati pendapatan dari perkembangan teknologi yang ada di Indonesia dengan membeli sahamnya, atau kalau kemahalan bisa lewat reksa dana karena MI juga saya yakin akan pada beli,” kata Wawan.

Dia menilai adanya unicorn juga akan memberikan warna baru bagi produk reksa dana karena selama ini produk reksa dana yang berisi perusahaan teknologi rata-rata berinvestasi pada saham-saham teknologi global karena pilihan yang terbatas di Bursa Indonesia.

“Awal-awal pasti ramai banyak fund yang akan beli meskipun valuasinya akan mahal sekali. PER nya pasti di atas 20-30 kali tapi ya wajar karena kalau saham teknologi yang dibeli kan bukan pendapatan sekarang tapi prospek dia ke depan,” pungkasnya.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan otoritas Bursa memang perlu menyiapkan koridor regulasi baru yang sesuai dengan kultur perusahaan teknologi, baik dari sisi kelas sahamnya serta skema dual listing yang sepertinya akan lazim dipilih oleh unicorn Indonesia.

“Karena pasar modal kita sendiri memang belum terlalu besar, jadi pasti unicorn ini ingin membidik sumber pendanaan lebih luas, yaitu dengan dual listing di BEI dan di luar ya,” kata Hans, Selasa (16/2/2021).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper