Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. membidik nilai kontrak baru senilai Rp2,6 triliun hingga akhir kuartal I/2021.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Ratna Ningrum mengatakan estimasi target nilai kontrak baru perseroan hingga kuartal I/2021 dipatok Rp2,6 triliun yang terdiri dari proyek pemerintah seperti jaringan kereta api, jaringan gas, bangunan air, jalan, dan jembatan.
“Dan sampai dengan saat ini beberapa proyek dengan nilai kontrak besar masih dalam proses tender,” kata Ratna kepada Bisnis, Senin (15/2/2021).
Pada akhir tahun lalu, emiten dengan kode saham WSKT ini menargetkan perolehan kontrak baru senilai Rp31,6 triliun pada 2021.
Target nilai kontrak baru itu naik 16,6 persen dibandingkan target NKB pada 2020 yang senilai Rp27,1 triliun.
Adapun, di sepanjang 2020 emiten dengan kode saham WSKT tersebut mencatatkan total nilai kontrak senilai Rp66,65 triliun. Di dalamnya terdapat kontrak carry over senilai Rp39,5 triliun dan prognosa nilai kontrak baru Rp27,1 triliun.
Baca Juga
Sebagian besar kontrak baru tersebut didapatkan dari proyek infrastruktur konektivitas seperti jalan tol, jalan, pelabuhan, jalur kereta api, LRT, dan bandara.
Selanjutnya, WSKT juga mendapatkan kontrak dari proyek EPC dan industri seperti transmisi, tenaga listrik, pipa gas, precast dan baja, serta plantation. Sementara sebagian kecil kontrak baru didapatkan dari proyek infrastruktur sumber daya air dan gedung.
Untuk target kontrak baru tahun ini senilai Rp31,6 triliun, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya akan fokus pada pasar eksternal atau proyek yang berasal dari pemerintah (APBN/APBD), BUMN, dan swasta termasuk di luar negeri.
Secara persentase, proyek WSKT dari pemerintah sebesar 30 persen, BUMN sebesar 25 persen, swasta sebesar 22 persen, dan sisanya proyek pengembangan investasi baik di sektor tol maupun non tol.