Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (9/2/2021). Rupiah berhasil menembus level psikologis Rp14.000 dan bertengger di level Rp13.995.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 7,5 poin atau 0,05 persen menjadi Rp13.955 per dolar AS. Di saat yang sama pukul 15.15 WIB, indeks dolar melemah 0,23 persen ke level 90,745.
Sepanjang perdagangan, rupiah bergerak di level Rp13.995-Rp14.007,5, sementara secara tahun berjalan (ytd) rupiah sudah menguat 0,39 persen terhadap dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia, kurs Jisdor hari ini ditetapkan di level Rp14.000 per dolar AS, sama seperti perdagangan kemarin atau stagnan.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini didukung oleh sentimen minat pasar terhadap risiko yang meninggi sebagai dampak dari stimulus fiskal yang akan digelontorkan Presiden AS Joe Biden.
"Stimulus mendorong ekspektasi pemulihan ekonomi sehingga pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko. Minat pasar terhadap aset berisiko terlihat masih tinggi dengan menguatnya indeks-indeks saham global kemarin," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga
Penguatan ini dipicu oleh optimisme perilisan stimulus fiskal besar AS senilai US$1,9 triliun. Proposal stimulus sudah disetujui DPR AS dan tinggal mendapatkan persetujuan dari Senat.
Proposal stimulus akan dengan mudah mendapatkan persetujuan Senat AS karena Partai Demokrat yang merupakan partai pemerintah, memegang mayoritas suara di Senat AS. Ekspektasi terhadap pemulihan ekonomi pun meningkat.