Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dear Investor Antam (ANTM), ​Holding Baterai Listrik Rampung Tahun Ini Lho

Perusahaan holding hasil joint venture 4 BUMN tersebut akan membentuk anak usaha yang bermitra dengan pemain EV kelas dunia termasuk Tesla dan LG.
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan emas logam mulia di Butik Antam, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan pembentukan perusahaan induk atau holding baterai elektronik untuk electronic vehicle (EV) akan rampung pada semester I/2021. Holding itu akan terdiri dari empat perusahaan pelat merah, salah satunya  PT Aneka Tambang Tbk.

Antam akan bergabung dengan Mind.Id atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Perusahaan holding hasil joint venture 4 BUMN tersebut akan membentuk anak usaha yang bermitra dengan pemain EV kelas dunia termasuk Tesla dan LG yang tengah dalam tahap negosiasi.

Wakil I Menteri BUMN Pahala Mansury menuturkan holding perusahaan ini akan menjadi perusahaan yang dimiliki bersama oleh keempat entitas BUMN tersebut. Antam dan Mind ID akan mengurus bagian hulu mulai dari penambangan hingga memproses bahan baterai seperti nikel dan alumunium menjadi sulfat.

Sementara itu, PLN dan Pertamina dibutuhkan bantuannya untuk urusan hilirisasi, mulai dari pembentukan baterai hingga distribusinya sampai membuat penyimpanan di tingkat rumah tangga.

"Holding ini perusahaan yang dimiliki bersama, memayungi semua value chain dari industri baterai ini, nama perusahaannya Indonesia Battery Corporation [IBC] akan dimiliki bersama Mind ID, Antam, Pertamina, PLN, hulu ada Mind dan Antam, sementara di hilir ada Pertamina dan PLN," ujarnya, Selasa (2/2/2021).

Pembentukan perusahaan holding Indonesia Battery Corporation ditargetkan selesai pada Semester I/2021 ini, setelah melalui diskusi panjang bersama para BUMN yang terlibat.

"Jangka waktunya pembentukan indonesia baterai corp bisa dibentuk semester 1/2021 ini. Ini sudah disebutkan diskusi di bumn, dan para calon mitra, timeline di smt 1 ini, IBC bisa berdiri jadi satu perusahaan nantinya bisa tanda tangan kerja sama dan pengembangan JV [joint venture]  dengan calon-calon mitra," paparnya.

Setelah itu, IBC akan membentuk anak-anak usaha yang merupakan perusahaan joint venture atau patungan bersama mitra-mitra potensial yang saat ini tengah dalam proses negosiasi.

Negara-negara yang sudah menyatakan ketertarikannya dalam pengembangan EV dan bekerja sama membentuk JV diantaranya Amerika Serikat, China, Eropa, dan Korea Selatan.

"Empat negara ini sebagai pemain utama global, jadi mereka bisa bawa satu, uang, dua, teknologi, tiga, bawa pasar. Jadi diproduksi di Indonesia dan bisa dibawa ke masing-masing titik pasar di dunia dan value chain EV baterai bisa dikerjakan," paparnya.

Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menambahkan tak ada unsur politik dalam persiapan membangun industri EV baterai di Indonesia. Semua momentum merupakan bagian dari rangkaian proses yang sudah dilakukan sejak lama. 

"Tahun 2023 sudah produksi, baterainya riil, kalau pakai motor listrik EV baterainya dari buatan indonesia, tidak ada politik. Transisi energi tujuannya, Indonesia sudah diakui dunia, kalau membuka situs Tesla, salah satu yang mereka buat sebagai harapan membangun join partner dengan PT Antam, tak mungkin main-main," urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper