Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) melonjak di awal sesi kedua perdagangan hari ini, Senin (1/2/2021). Bank ini akan menjadi salah satu kekuatan baru dalam dunia perbankan Tanah Air.
Berdasarkan data Bloomberg, saham BRIS terpantau menguat 440 poin atau 18 persen ke level 2.880 pada pukul 13.45 WIB. Di awal perdagangan, saham BRIS sempat anjlok 120 poin atau 4,92 persen ke level 2340.
Namun, menjelang akhir sesi sesi pertama, saham BRIS berbalik menguat hingga ditutup di zona hijau. Penguatna berlanjut hingga awal sesi kedua yang mana terdapat sesi peresmian merger tiga bank syariah milik negara. Acara dimulai pukul 13.30 WIB dan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Presiden Jokowi mengatakan merger bank syariah merupakan momen bersejarah yang penting bagi perkembangan industri keuangan syariah. Dia menyebut, sebagia negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia sudah seharusnya berperan lebih banyak dalam keuangan syariah dunia.
"Saya menyambut baik peluncuran Bank Syariah Indonesia. saya berharap bisa berkontibsi besar dalam mensejahterakan umat dan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya dalam acara peresmian Bank Syariah Indonesia.
Hingga pukul 13.42 WIB, total transaksi perdagangan saham BRIS mencapai 482 juta lembar dengan nilai transaksi Rp1,17 triliun. Investor asing mencetak net buy sebesar Rp37,85 miliar.
Untuk diketahui, Bank Syariah Indonesia merupakan nama baru dari PT Bank BRI Syariah Tbk. Adapun BRI Syariah merupakan entitas penerima penggabungan Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.
Sampai dengan Desember 2020, total aset Bank Syariah Indonesia mencapai Rp239,56 triliun. Adapun, total aset bank umum syariah per November 2020 sebesar Rp387,48 triliun. Dengan demikian, aset BSI setidaknya mendominasi 61,82 persen aset bank umum syariah secara keseluruhan.
Dari sisi pembiayaan, Bank Syariah Indonesia mencatat total pembiayaan sebesar Rp156,51 triliun per Desember 2020. Nilai ini menguasai 63,72 persen dari total pembiayaan bank umum syariah, yang per per November 2020 mencapai Rp245,60 triliun.
Dari sisi pendanaan, Bank Syariah Indonesia mencatat dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun mencapai Rp209,98 triliun atau 66,35 persen dari total himpunan simpanan bank umum syariah per November 2020 yang mencapai Rp316,46 triliun.
Demikian pula dari sisi laba, Bank Syariah Indonesia mencatatkan laba Rp2,19 triliun per Desember 2020, sedangkan laba bank umum syariah per November 2020 sebesar Rp3,3 triliun. Dari sini, BRIS mendominasi 66,36 persen dari total laba bank umum syariah.