Bisnis.com, JAKARTA - Ustaz Yusuf Mansur menyampaikan kabar terbaru terkait rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) perusahaan yang dia miliki, Paytren.
Rencana IPO Paytren sudah disampaikan Yusuf Mansur sejak pertengahan Januari 2021. Yusuf Mansur menyebut pihaknya tengah melakukan konsultasi ke Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia terkait rencana tersebut.
"Ini doain ya, mudah-mudahan Paytren bias IPO di September [2021]," ujarnya dalam acara diskusi bersama Sucor Sekuritas Jumat malam (29/1/2021).
Untuk diketahui, Paytren merupakan penyelenggara uang elektronik yang sudah mendapat izin dari Bank Indonesia sejak 2018 dengan entitas PT. Veritra Sentosa Internasional. Izin tersebut sesuai dengan Surat Bank Indonesia no. 20/2017/DKSP/Srt/B tanggal 22 Mei 2018 perihal persetujuan izin penyelenggaraan uang elektronik.
Secara umum, Paytren menyediakan aneka pembayaran dari mulai listrik hingga kebutuhan rumah tangga. Aplikasi tersebut juga bisa menjadi sarana pembayaran hotel, tiket kereta, dan tiket pesawat. Transaksi pembayaran juga bisa menggunakan dengan fitur QR Code.
Sebelumnya, Yusuf Mansur menuturkan rencana IPO Paytren tersebut melalui situs resminya yusufmansur.com. Dia meyakini dengan mengimani bahwa Allah benar-benar bisa membuat segala bisa terjadi.
Baca Juga
Rencana IPO ini dapat terwujud seperti mempercayai cerita tentang keajaiban. Contohnya, kisah Keluarga Nabi Ibrahim itu adalah cerita tentang keyakinan, keimanan dan keajaiban dari mempercayai.
"Bagaimana Siti Hajar yakin aja bahwa Allah akan memberikan makan minum untuk dirinya dan Nabi Ismail yang waktu itu masih bayi? Siti Hajar yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya," katanya.
Bagaimana Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yakin aja bahwa perintah Allah untuk menyembelih adalah benar adanya. Mereka yakin bahwa Allah tidak pernah main-main kalau memberikan perintah.
https://search.bisnis.com/?q=yusuf+mansurUYM, sapaan kondangan Yusuf Mansur , menegaskan bagi yang merasa pesimistis, dan hidupnya gelap, harus terus yakin dan optimistis bahwa masalah pasti akan berlalu.
Di lain pihak, Bursa Efek Indonesia telah mengantongi 30 calon emiten dalam daftar tunggu (pipeline) perusahaan yang akan melakukan IPO sepanjang 2021.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setya mengatakan sejak awal tahun terdapat 3 perusahaan tercatat baru yang menggalang dana senilai total Rp1,2 triliun lewawt IO, yaitu PT FAP Agri Tbk., PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk., dan PT DCI Indonesia Tbk.
“Hingga saat ini, terdapat 30 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan detail per rincian sektor berdasarkan IDX Industrial Classification (IDX-IC),” kata Nyoman, pekan lalu.