Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami nasib buruk selama tujuh sesi beruntun setelah ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (29/1/20210). Kinerja hari ini juga memupus harapan January Effect karena ditutup lebih rendah dari posisi awal bulan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 117,03 poin atau 1,96 persen ke level 5.862,35. Indeks sempat anjlok 2 persen di pertengahan sesi kedua. Adapun di sesi pertama IHSG ditutup melemah 1,6 persen.
Secara kumulatif, dengan posisi penutupan hari ini, IHSG sudah anjlok 8,82 persen. Indeks terakhir kali ditutup di zona hijau pada 20 Januari 2020. Saat itu, indeks ditutup di level 6.429,75.
Sementara itu, bila dibandingkan dengan posisi awal tahun, IHSG turun 1,95 persen. Maka pupus sudah harapan ada January Effect di 2021.
Di Asia, bursa saham berguguran. Indeks Topix di Jepang dan Shanghai Composite di China amblas masing-masing 1,6 persen dan 0,63 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong dan Kospi di Korea Selatan juga melorot masing-masing sebesar 0,43 persen dan 3,03 persen. Koreksi juga terjadi di Bursa Australia yang mana indeks S&P/ASX 200 turun 0,64 persen.
Baca Juga
Pada perdagangan hari ini, sebanyak saham 142 stagnan, 307 saham melemah, dan 178 saham menguat. Sebanyak 3 dari 12 sektor saham berdasarkan klasifikasi IDX-IC bertahan di zona hijau sedangkan sisanya parkir di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor transportasi dan industri masing-masing 2,14 persen dan 1,86 persen.
Total transaksi perdagangan hari ini mencapai 16,85 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp16,51 triliun. Investor asing mencatat aksi jual bersih Rp925 miliar di seluruh pasar. Secara kumulatif dalam periode tahun berjalan, investor asing masih mencatat net buy Rp10,94 triliun.
Saham perbankan menjadi sasaran jual investor asing. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mencatat net sell Rp430 miliar. Saham BMRI ditutup anjlok 6,74 persen ke level 6.575.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga menjadi dilego investor asing. Investor asing mencatat net sell untuk masing-masing saham sebesar Rp329 miliar, Rp99,3 miliar, dan 48,5 miliar. Ketiga saham tersebut kompak ditutup melemah.