Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duit Nganggur Masih Banyak, ORI019 Diramal Bakal Laris

Minat investor terhadap instrumen obligasi ritel dinilai masih cenderung tinggi apalagi di awal tahun masyarakat masih antusias untuk berinvestasi. Selain itu likuiditas di masyarakat juga masih deras.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah membuka masa penawaran surat berharga negara ritel (SBN) seri ORI019 mulai hari ini, Senin (25/1/2021). Minat masyarakat terhadap instrumen ini dinilai akan relatif tinggi kendati kupon yang ditawarkan lebih rendah dari sebelumnya. 

Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menawarkan ORI019 pada 25 Januari 2021 hingga 18 Februari 2021.

SBN Ritel pertama di 2021 ini menawarkan kupon 5,57 persen. Periode setelmen dilakukan pada 24 Februari 2021 dan jatuh tempo pada 15 Februari 2024.Pembayaran kupon dilakukan tanggal 15 setiap bulan dengan pembayaran kupon pertama kali 15 April 2021.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto mengatakan ORI019 memang menawarkan kupon lebih rendah jika dibandingkan dengan seri sebelumnya yakni ORI018 yang memberi imbal hasil 5,70 persen.

Menurutnya, besaran kupon ORI019 cukup ideal mengingat suku bunga acuan saat ini juga lebih rendah dibandingkan waktu penerbitan ORI018. Saat ini BI 7 Days Reverse Repo Rate ada di level 3,75 persen.

“Sekarang tren suku bunga sedang rendah jadi dia ikut turun juga, tapi kalau dibandingkan dengan instrumen lain di ritel dia masih lebih tinggi,” tutur Ramdhan, Minggu (24/1/2021)

Ramdhan menyebut minat investor terhadap instrumen satu ini masih cenderung tinggi apalagi di awal tahun masyarakat masih antusias untuk berinvestasi. Selain itu likuiditas di masyarakat juga masih deras.

“Minat investor di awal tahun lumayan gede, karena pertimbangannya meski [kupon] kecil tapi ketersediaan instrumen itu yang ditunggu masyarakat,” imbuh Ramdhan.

ORI019 dinilai lebih menarik jika dibandingkan dengan instrumen lain seperti deposito karena karakternya sama dengan deposito tapi menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito.

Sementara dengan SBN biasa, Ramdhan mengatakan meski pekan ini harga obligasi cukup tertekan karena ketidakpastian yang semakin tinggi akibat pandemi, tapi masih memiliki kemungkinan membaik seiring proses vaksinasi berjalan.

Menurutnya, semua instrumen memiliki risiko masing-masing dengan potensi imbal hasil masing-masing pula, seperti saham yang imbal hasilnya lebih prospektif tapi risiko lebih tinggi, begitu pula dengan emas.

“Kalau dengan reksa dana pendapatan tetap bisa lebih tinggi [imbal hasilnya] karena reksa dana pendapatan tetap ada obligasi korporasi yang bisa lebih tinggi dari itu yieldnya, cuma dari sisi secure-nya lebih pasti ini [ORI019] karena ini pasti masyarakat memilah,” jelasnya lagi.

Ramdhan menyarankan investor untuk mendiversifikasi portofolionya dengan beragam instrumen agar memiliki potensi risiko dan potensi imbal hasil yang lebih terukur, salah satunya dengan memasukkan instrumen yang lebih secure seperti ORI019.

“ORI juga cukup likuid, biasanya agen penjual [midis] punya harga [beli] biasanya diserap sama mereka,” pungkas Ramdhan.

CFP & Co Founder Lifepal Benny Fajarai menambahkan, perbedaan ORI019 dengan pendapatan tetap adalah ORI hanya terdiri dari satu instrumen dan dibeli dari pasar primer, sedangkan RD pendapatan tetap berisi beragam obligasi baik SBN maupun obligasi korporasi dan dibeli melalui manajer investasi (MI).

“Kalau ditanya mana yang sebaiknya dibeli, sesuai preferensi dan return yang dituju. Kalau kita beli ORI dari pemerintah dari primary market, jadi returnnya kita tau tanpa dipotong, komisi manajer investasi dll,” katanya dalam sesi diskusi daring di Instagram DJPPR, Minggu (24/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper