Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Jago Tbk. mencuat di tengah pelemahan sebagian besar saham perbankan pada pertengahan sesi kedua hari ini, Senin (25/1/2021). Penguatan saham berkode ARTO itu sekaligus mendongkrak kapitalisasi pasar (market capitalization) menjadi Rp70 triliun.
Berdasarkan data Bloomberg, saham Bank Jago menguat 2,34 persen ke level 6.550 pada pukul 14.15 WIB. Saham Bank Jago dibuka di level 6.450 dan sempat tersungkur ke zona merah pada sesi pertama.
Di awal sesi kedua, saham Bank Jago sempat menembus level tertinggi 6.900. Hingga satu jam menjelang perdagangan ditutup, bank yang sebagian sahamnya dimiliki Gojek itu bergerak di level 6.000 hingga 6.900.
Total perdagangan saham Bank Jago mencapai 13,49 juta lembar dengan nilai transaksi Rp84,89 miliar. Adapun kapitalisasi pasar saham Bank Jago telah mencapai Rp72,47 triliun.
Sementara itu, sebagian besar saham perbankan dan indeks harga saham gabungan IHSG melaju di zona merah. IHSG belum keluar dari tekanan dan melemah 1 persen di pertengahan sesi kedua.
Adapun saham PT Bank Central Asia Tbk. turun 0,21 persen ke level 35.325. Begitu juga dengan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank BRI Syariah Tbk. yang melemah 1,20 persen dan 4,01 persen. Saham Bank Permata Tbk. dan PT Bank Bukopin Tbk bahkan amblas 6,74 persen dan 6,84 persen.
Baca Juga
Sejak awal tahun, saham ARTO sudah menguat 54,48 persen. Saham Bank Jago makin moncer setelah Gojek lewat anak usaha PT Dompet Karya Anak Bangsa mengakuisisi 1,95 miliar saham Bank Jago senilai Rp2,25 triliun.
Pada 18 Desember 2020, saham Bank Jago ditutup di level 3.900. Dengan merujuk posisi harga pada pukul 14.15 WIB, saham Bank Jago sudah naik 68 persen.
Sekadar mengingatkan, saham Bank Jago sudah melesat sejak pertengahan 2020 saat bank ini dikabarkan diakuisisi oleh investor baru, yakni bankir senior Jerry Ng dan co-founder Northstar Patrick Walujo.
Sejak menggelar Initial Public Offering (IPO) pada Januari 2016, saham Bank Jago yang dahulu bernama Bank Artos tidak pernah melampaui level 200. Tapi, pada 21 Agustus 2019, saham bank dengan modal kurang dari Rp1 triliun itu melonjak ke posisi Rp830 hanya dalam waktu 2 pekan. Harga saham terus naik hingga hari ini.
Sebelumnya Direktur Utama Bank Jago Kharim Gupta Siregar mengatakan perseroan hadir dengan model bisnis baru yang menawarkan solusi finansial berbasis teknologi. Kebutuhan layanan keuangan yang serba digital disebut meningkat, seiring dengan kondisi pandemi yang membatasi aktivitas masyarakat.
"Kami membangun life financial apps. Kuncinya adalah kami hadir embedded di dalam ekosistem[digital] dan semua layanan terintegrasi," ujar Kharim dalam sesi ramah tamah dengan media massa di Jakarta, Jumat (18/12/2020).