Bisnis.com, JAKARTA – Spread imbal hasil (yield) obligasi korporasi dengan surat berharga negara (SBN) menunjukkan pelebaran sepanjang 2020.
Berdasarkan data dari Pefindo, imbal hasil obligasi korporasi di semua tenor hingga jelang akhir tahun lalu menunjukkan penurunan dibandingkan dengan rata-rata imbal hasil sepanjang 2019.
Kendati demikian, spread imbal hasil obligasi korporasi dengan yield pemerintah juga menunjukkan pelebaran.
“Pelebaran yang terjadi pada semua tenor terjadi seiring dengan tekanan keuangan emiten,” demikian kutipan laporan Pefindo, Minggu (24/1/2021).
Data dari Pefindo per 10 Desember 2020 menyebutkan, imbal hasil obligasi korporasi berperingkat AAA dengan tenor 1 tahun tercatat sebesar 5,43 persen dibandingkan dengan 6,25 persen pada 2019.
Sementara itu, spread terhadap obligasi pemerintah dengan tenor yang sama tercatat sebesar 204 basis poin. Jumlah tersebut jauh di atas spread pada 2019 lalu sebanyak 95 basis poin.
Imbal hasil surat utang korporasi dengan rating AAA tenor 3 tahun adalah sebesar 7,19 persen dibandingkan dengan 7,35 persen pada 2019.
Sementara itu, spread terhadap SBN dengan tenor yang sama tercatat sebesar 191 basis poin, atau naik dibandingkan catatan 2019 sebesar 105 basis poin.
Selanjutnya, yield surat utang korporasi tenor 5 tahun adalah sebesar 6,91 persen dibandingkan dengan 7,54 persen pada 2019. Sementara itu, spread terhadap SBN dengan tenor yang sama tercatat naik menjadi 186 basis poin dibandingkan dengan 110 basis poin pada 2019.
Sementara itu, imbal hasil surat utang korporasi tenor 10 tahun adalah sebesar 7,9 persen dibandingkan 8,26 persen pada 2019.
Adapun, spread terhadap SBN dengan waktu jatuh tempo yang sama tercatat sebesar 175 basis poin, naik dari posisi sebelumnya sebesar 120 basis poin.