Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi Grup Sinar Mas PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan melakukan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan melepas 7 miliar saham.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), FREN berencana untuk melakukan penawaran umum terbatas IV (PUT IV) kepada para pemegang saham atas sebanyak-banyaknya 7 miliar saham biasa atas nama Seri C dengan nilai nominal Rp100.
"HMETD yang diterbitkan dalam PUT IV akan memberikan hak kepada para pemegang saham Perseroan untuk membeli Saham Hasil Pelaksanaan HMETD," papar manajemen FREN, Jumat (22/1/2021).
Dalam PUT IV, Smartfren juga akan menerbitkan waran yang melekat pada Saham Hasil Pelaksanaan HMETD, dengan ketentuan bahwa waran yang diterbitkan adalah sebanyak-banyaknya sebesar 91,99 miliar waran atau sekitar 34,9 persen dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari FREN pada harga tertentu setelah 6 (enam) bulan sejak waran tersebut diterbitkan. Saham yang akan dikeluarkan oleh Perseroan untuk pelaksanaan waran adalah saham seri C dengan nilai nominal Rp100,- setiap saham dan berasal dari portepel perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) FREN untuk memperoleh persetujuan atas pelaksanaan PUT IV rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2021. Setelah itu, rights issue dapat dilakukan dalam jangka waktu 12 bulan setelah persetujuan RUPSLB.
Baca Juga
Perseroan bermaksud untuk menggunakan seluruh dana yang diterimanya dari hasil PUT IV, baik dari hasil pelaksanaan HMETD maupun pelaksanaan waran, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk pembayaran pinjaman dan/atau modal kerja Smartfren dan/atau entitas anak..
Manajemen FREN memperkirakan bahwa rencana penambahan modal dengan memberikan HMETD akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi dan entitas anak, yaitu antara lain memperbaiki struktur permodalan serta menambah kas untuk keperluan modal kerja.
Dalam PUT IV ini, perseroan mengharapkan partisipasi sebanyak-banyaknya dari para pemegang saham untuk melaksanakan HMETD dan waran yang akan diperoleh para pemegang saham.
"Pemegang saham tidak melaksanakan HMETD dan waran yang akan diperoleh, maka persentase kepemilikan sahamnya terhadap saham-saham FREN akan terdilusi hingga sebanyak-banyaknya 37,6 persen," imbuh manajemen FREN.
Pada penutupan perdagangan Jumat (22/1/2021) saham FREN ditutup koreksi 2,94 persen atau 2 poin menjadi Rp66. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp17,38 triliun.
Sepanjang tahun berjalan, saham FREN yang bergerak di rentang Rp50-Rp168 mengalami koreksi 54,17 persen.