Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah terhimpit penguatan dolar AS sehingga ditutup melemah pada akhir perdagangan Selasa (12/1/2021).
Berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (12/1/2021), rupiah ditutup koreksi 0,04 persen menjadi Rp14.130 per dolar AS. Sejak awal tahun, rupiah masih tumbuh 0,57 persen.
Pada saat bersamaan, indeks dolar AS menguat 0,03 persen menjadi 90.500.
Di regional Asia Pasifik, mata uang garuda tidak melemah sendirian. Won Korea Selatan terpantau turun 0,25 persen, dan Ringgit Malaysia turun 0,20 persen.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan kenaikan imbal hasil pemerintah di Amerika Serikat yaitu Treasury AS menunjukkan investor mengantisipasi belanja pemerintah yang lebih tinggi di bawah Pemerintahan Joe Biden.
“Ekspektasi itu mendorong dolar AS terus menguat,” tulis Ibrahim dalam riset harian, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga
Dari dalam negeri, sentimen positif kedatangan 15 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 tahap tiga di Bandara Soekarno-Hatta tak mampu mengangkat harga rupiah.
Adapun, pemerintah akan segera mendistribusikan bahan baku vaksin tersebut ke laboratorium milik Bio Farma untuk ditindaklanjuti. Proses vaksinasi rencananya akan dilaksanakan pada besok hari, Rabu (13/1/2021) dengan Presiden RI Joko Widodo menjadi yang pertama kali mendapatkan vaksin.
Ibrahim melihat fokus investor akan mengarah ke pidato Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde pada Rabu (13/1/2021) dan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada Kamis (14/1/2021) untuk mengetahui pandangan moneter bank sentral utama dunia.
Ibrahim memperkirakan rupiah masih rentan melanjutkan pelemahan pada perdagangan Rabu (13/1/2021) pada rentang Rp14.110 – Rp14.150 per dolar AS.