Bisnis.com, JAKARTA - Michael Burry, investor miliaran dolar pendiri Scion Capital, memprediksi saham Tesla akan anjlok layaknya pasar perumahan AS yang dituliskan dalam buku The Big Short.
"Big Short terakhirku semakin besar, besar, dan besar,” cuit Burry di akun Twitternya, pada Kamis (7/1/2021).
Pada hari itu, saham Tesla melambung 8 persen hingga meningkatkan nilai kapitalisasi pasar senilai US$60 miliar.
"[Setara dengan] 1 GM, 2 Hershey, 3 Etsy, 4 Dominos, 10 Vornados," lanjutnya. "Nikmatilah selama berlangsung,” kata Burry dikutip dari Business Insider.
Burry mengungkapkan pada Desember bahwa dia melakukan short selling atas saham Tesla, dan dia meminta CEO Elon Musk untuk mengkapitalisasi 'harga konyol' saham perusahaan kendaraan listrik tersebut dengan menerbitkan saham baru.
"Jual #TeslaSouffle itu," ungkapnya di Twitter.
Baca Juga
Saham Tesla meroket sekitar 740 persen pada 2020 dan telah merangkak naik hingga 16 persen pada tahun ini. Hal itu menjadikan produsen mobil listrik ini market cap yang lebih besar daripada Facebook dan Musk menjadi orang terkaya di dunia.
Burry mengalami banyak pertentangan ketika dia meramalkan bahwa gelembung perumahan akan meledak dan mulai menghentikan credit-default swap pada obligasi subprime-mortgage pada Mei 2005. Dia melewati tekanan besar dari investor untuk mengembalikan uang mereka.
Gelombang gagal bayar hipotek akhirnya melemahkan pasar perumahan pada tahun 2007, dan Burry secara pribadi meraup US$100 juta dan menghasilkan US$750 juta keuntungan bagi investornya.
Kisah tersebut digambarkan oleh Christian Bale dalam film adaptasi The Big Short. Nama akun Twitter-nya, Cassandra, diambil dari nama seorang biarawati dari mitologi Yunani yang dikutuk karena berbagi nubuatan yang benar, tetapi tidak pernah ada yang percaya.