Bisnis.com, JAKARTA -- Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih diselimuti tren positif. Sepanjang tahun lalu, saham ANTM meningkat lebih dari 100 persen. Sementara itu selama 5 hari terakhir, harga sahamnya naik lebih dari 30 persen.
Adapun Aneka Tambang atau Antam bergerak dalam bidang pertambangan simpanan alam, manufaktur, perdagangan, transportasi dan jasa terkait lainnya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada 5 Juli 1968.
Perusahaan BUMN ini pertama kali melantai di bursa pada 27 November 1997 dengan harga perdana Rp1.400 per saham. Kala itu ANTM melepas 430.769.000 lembar saham kepada publik.
Saat ini 65 persen saham ANTM dipegang oleh Inalum. Sisanya, atau 35 persen milik publik dengan kepemilikan saham kurang dari 5 persen.
Sejak awal menjadi perusahaan publik, ANTM hampir selalu membagikan dividen. Perseroan absen membagikan keuntungan pada 2014--2016.
Kurun waktu tersebut adalah periode yang menantang bagi Antam. Perusahaan tercatat rugi bersih Rp775,29 miliar atau Rp81 per saham pada 2014. Kerugian Antam dipicu oleh berlakunya larangan Ekspor pemerintah sehingga Pendapatan dari Bijih Nikel.
Satu tahun setelahnya keuangan ANTM memburuk. Rugi bersih perusahaan semakin parah, atau menjadi Rp1,44 triliun.
Pada 2016 kinerja keuangan perusahaan pelat merah ini membaik. ANTM mencatat laba bersih Rp65 miliar.
Selanjutnya hingga tahun lalu, ANTM mencatat pertumbuhan laba bersih dua digit. Pada 2018 laba bersih perusahaan tumbuh 99,48 persen atau menjadi senilai Rp874,42 miliar.
Saat ini earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp46, maka price to earning ratio (PER) saham ANTM sudah 56,52 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) sebesar 3,30 kali.
Pada hari ini, Jumat (8/1/2020), saham ANTM sempat menguat 5,8 persen dibandingkan dengan harga penutupan kemarin, Kamis (7/1/2020). ada penutupan sesi I, harga saham ANTM ditutup pada level 2.690.