Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham India menguat pada perdagangan Kamis (7/1/2021), sejalan dengan sebagian besar bursa lainnya di Asia, di tengah ekspektasi atas langkah-langkah stimulus tambahan setelah Demokrat memenangkan kendali atas Senat AS.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P BSE Sensex terpantau menguat 0,4 persen ke level 48.388,01 pada pukul 9:46 pagi di Mumbai. Sementara itu, indeks NSE Nifty 50 naik 0,5 persen. Kedua indeks berada di jalur untuk mencatat rekor baru.
Sebanyak 17 dari 19 indeks sektoral yang disusun oleh BSE Ltd. tercatat menguat, dipimpin oleh saham-saham perusahaan logam.
Reliance Industries Ltd. memberikan kontribusi terbesar bagi penguatan indeks Sensex dengan penguatan 0,9 persen, sedangkan saham IndusInd Bank Ltd mencatat penguatan terbesar dengan kenaikan 2,2 persen.
Bursa India mengekor pengutan di bursa Jepang, Australia, dan Korea Selatan menyusul prospek peningkatan pengeluaran pemerintah AS untuk membantu menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi global.
Di India, pengembang perumahan termasuk Oberoi Realty Ltd. dan Godrej Properties Ltd. mendapat dorongan setelah pemerintah negara bagian Maharashtra memangkas pungutan pada proyek konstruksi. Akhir pekan ini, musim pendapatan kuartalan dimulai dengan eksportir perangkat lunak terbesar di Asia Tata Consultancy Services Ltd. merilis laporan keuangan pada Jumat (8/1).
“Kami sejalan dengan sentimen global dan di antara pasar negara berkembang, India sejauh ini merupakan penerima manfaat besar dari arus masuk modal,” kata penasihat investasi Arihant Capital Markets Ltd Anita Gandhi, seperti dikutip Bloomberg.
"Pendapatan perusahaan sebagian besar diperhitungkan tetapi investor akan mencari komentar dan kejutan positif," lanjutnya.