Bisnis.com, JAKARTA - Emiten alat berat PT Intraco Penta Tbk. memproyeksi penjualan alat berat sepanjang 2021 mengalami pertumbuhan setelah sepanjang tahun lalu tertekan akibat dampak pandemi Covid-19.
Direktur Intraco Penta Eddy Rodianto mengatakan penjualan alat berat tahun ini bisa mencapai 10 persen. Target tersebut disebut cukup konservatif dan sangat realistis bila berkaca pada kinerja tahun lalu yang tertekan.
Dia menambahkan, peningkatan penjualan bakal didorong oleh oleh tren hilirisasi di sektor pertambangan. Salah satu komoditas pertambangan yang menggeliat tahun ini adalah nikel.
Menurut Eddy, investasi sektor hilir itu akan meningkatkan permintaan atas bijih nikel sehingga alat berat perseroan yang digunakan di hulu berpotensi mendapatkan permintaan yang lebih tinggi.
“Perseroan cukup optimistis dengan sektor nikel, walaupun pemakaian alat berat sektor itu tidak seintensif seperti sektor batu bara. Namun, itu telah menjadi satu tanda baik bahwa nikel akan terus mendukung industri alat berat,” jelas Eddy dalam keterangan kepada Bursa, dikutip Kamis (7/1/2021).
Di sisi lain, emiten bersandi saham INTA itu juga optimistis aliansi baru perseroan dengan LiuGong dari China akan mendukung kinerja perseroan, kendati perseroan kehilangan dealership dengan Volvo.
Baca Juga
Sepanjang 2020, perseroan melalui entitas usahanya PT Intraco Penta Prima Servis telah mendapatkan kontrak baru dengan Yendha Bara Pratama dan Bintang Alam Rezeki.
Selain itu, melalui anak usaha lainnya PT Terra Factor Indonesia juga berhasil mendapatkan pelanggan baru J Resources dan Maharaja Masogi. Adapun melalui cucu usahanya PT Pratama Wana Motor berhasil memperoleh kontrak dari Borneo Prima.