Bisnis.com, JAKARTA — PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) akhirnya angkat bicara setelah sahamnya ramai direkomendasikan oleh figur publik seperti penyanyi Ari Lasso dan Raffi Ahmad.
Berdasarkan surat perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, Direktur & Corporate Secretary PT M Cash Integrasi Tbk. Rachel Stephanie Siagian membantah bahwa perseroan memiliki hubungan bisnis dengan Ari Lasso maupun Raffi Ahmad.
Rachel menjelaskan perseroan ataupun grup perseroan tidak melakukan endorsement atau pemberian gratifikasi kepada kedua figur tersebut untuk memberikan testimoni atau merekomendasikan saham perseroan.
“Perlu kami sampaikan bahwa keputusan investasi dari Bapak Raffi Ahmad dan Bapak Ari Lasso merupakan keputusan personal dan Perseoan tidak memiliki hubungan bisnis dengan kedua public figure tersebut,” tulis Rachel, Selasa (5/1/2021).
Seperti diketahui, pada Senin (4/1/2021) kemarin, Raffi Ahmad melalui akunnya Instagramnya @raffinagita1717 dan Ari Lasso via @ari_lasso, kompak mengunggah sebuah konten video dengan isi serupa, yakni menceritakan pengalaman mereka berinvestasi di saham MCAS.
Dua artis ini juga sama-sama menyebut bahwa saham MCAS telah mencetak kinerja signfikan selama beberapa waktu belakangan dan menyarankan para followers mereka untuk “mempelajari” saham anak usaha PT Kresna Graha Investama Tbk. tersebut.
Baca Juga
Kendati demikian, di akhir video keduanya sama-sama menyebut bahwa apa yang mereka ceritakan bukan sebuah endorsement melainkan hanya sekadar sharing alias berbagi informasi kepada publik.
Raffi Ahmad dan Ari Lasso bukan pesohor pertama yang buka-bukaan soal portofolio investasinya. Belakangan ini ajakan membeli saham tertentu ramai dilakukan beberapa tokoh publik seperti Ustadz Yusuf Mansur dan anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan di satu sisi otoritas bursa menyambut baik kehadiran para pemberi pengaruh (influencer) di pasar modal namun tetap ada beberapa hal yang harus didiskusikan.
“Namun [BEI] juga perlu mengingatkan mereka [influencer] akan tanggung jawab moral mereka untuk para pengikutnya dan kemungkinan potensi tuntutan hukum dari para pengikut apabila ada yang merasa dikecewakan,” kata Laksono, Selasa (5/1/2021).
Untuk menjaga praktik transaksi di pasar modal berjalan sesuai jalurnya, otoritas bursa bakal mengajak para tokoh publik tersebut berdiskusi. Bagi tokoh publik yang belum pernah mengikuti Sekolah Pasar Modal (SPM) pun dianjurkan untuk masuk SPM.