Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Diprediksi Tembus Rp700 Juta Tahun Ini

Tren positif yang menghinggapi Bitcoin diprediksi berlanjut pada tahun ini.
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic
Ilustrasi bitcoin./Reuters-Dado Ruvic

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar mata uang digital Bitcoin berhasil mencapai US$34.000 pada akhir pekan ini. Laju kenaikan yang lebih tinggi diprediksi terjadi pada tahun ini.

Nilai tukar Bitcoin mencapai US$34.182,75 di perdagangan Singapura pada Minggu (3/1/2020) pukul 15.05 waktu setempat. Adapun, nilai tukar Bitcoin terlah naik sekitar 50 persen sepanjang Desember lalu, setelah menembus rekor US$20.000 untuk pertama kalinya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (3/1/2021) laju nilai tukar Bitcoin tersebut sempat mengalami penurunan yang tajam pada Maret 2020 lalu. Kala itu nilai tukar cryptocurrency tersebut anjlok 25 persen dalam sebulan akibat pandemi Corona.

“Nilai tukar mata uang digital tersebut akan menuju US$50.000 mungkin pada kuartal pertama 2021," kata Antoni Trenchev, mitra pengelola sekaligus salah satu pendiri Nexo di London, Inggris.

Dia mengatakan, para investor diprediksi olehnya akan kembali memburu Bitcoin setelah melalui libur Tahun Baru 2021. Hal itu akan membuat nilai Bitcoin berpotensi kembali melanjutkan reli harganya.

“Bitcoin semakin ‘dirangkul’ oleh investor global ke dalam portofolio investasinya. Sebab pergerakan harganya berkembang melampaui prediksi ahli teknologi dan spekulan," kata ahli strategi komoditas Bloomberg Intelligence, Mike McGlone.

Para penggemar investasi dalam bentuk cryptocurrency juga menilai, Bitcoin dapat menjadi salah satu instrumen safe haven ketika bank sentral dunia ramai-ramai menggelontorkan stimulusnya.

Namun para investor diperingatkan oleh beberapa analis untuk berhati-hati dalam menginvestasikan dananya ke Bitcoin. Pasalnya, pergerakan nilai tukar Bitcoin sangat sulit ditebak.

Sebelumnya, Bitcoin sempat menjadi primadona dan diburu oleh banyak investor pada 2017. Namun setahun berikutnya, nilai mata uang tersebut harus anjlok hingga 83 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper