Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibayangi Pandemi, Aksi IPO Saham di Lantai Bursa Tetap Semarak

Bursa Efek Indonesia (BEI) melansir, jumlah perusahaan tercatat baru pada 2020 bakal mencapai 51 emiten atau hanya berselisih 4 perusahaan dibandingkan realisasi pada tahun lalu sebanyak 55 emiten.
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/11/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Realisasi perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di lantai bursa pada tahun ini tetap semarak walau diterpa pandemi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per 26 Desember 2020, terdapat 50 perusahaan yang melakukan aksi IPO pada 2020. Namun, data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bakal ada satu perusahaan lagi yang IPO pada hari perdagangan terakhir tahun ini yaitu PT Solusi Sinergi Digital Tbk.

Dengan demikian, jumlah perusahaan tercatat baru pada 2020 menjadi 51 emiten atau hanya berselisih 4 perusahaan dibandingkan realisasi pada tahun lalu sebanyak 55 emiten.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan per 23 Desember 2020 bursa telah mengantongi 17 perusahaan dalam pipeline yang siap mencatatkan sahamnya di bursa.

Dari 17 perusahaan tersebut, calon emiten paling banyak berasal dari sektor perdagangan, jasa, dan investasi sebanyak 6 perusahaan.

Kemudian masing-masing 2 perusahaan dari sektor properti, real estat, dan konstruksi bangunan; infrastruktur, utilitas, dan transportasi; pertanian; aneka industri,; dan keuangan. Selanjutnya satu calon emiten lagi berasal dari sektor tambang.

Walaupun realisasi jumlah perusahaan IPO tak terpaut begitu jauh dengan 2019, dari sisi nilai yang dihimpun (fund raised) tahun ini terpantau susut signifikan.

Dengan memasukkan nilai yang akan dihimpun oleh PT Solusi Sinergi Digital Tbk. senilai Rp82,97 miliar, total fund raised di BEI pada tahun ini akan menjadi Rp6,31 triliun. Nilai emisi tersebut jauh di bawah realisasi pada 2019 yang mencapai RP15,32 triliun.

“Dengan kondisi pandemi yang terjadi, terdapat penurunan nilai fund raised pada tahun 2020 dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya,” kata Nyoman, Kamis (24/12/2020). 

Namun demikian, Nyoman optimistis aksi IPO dan dana yang dihimpun di lantai bursa pada 2021 bakal membaik seiring dengan potensi rebound sektor-sektor industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper