Bisnis.com, JAKARTA – PT Energi Mega Persada akan menggelontorkan dana belanja modal hingga US$100 juta untuk tahun 2021 atau sekitar Rp1,42 triliun (Kurs Rp14.218).
Direktur Energi Mega Persada Edoardus A. Windoe mengatakan belanja modal terutama akan digunakan untuk pengembangan kapasitas produksi blok minyak dan gas yang dimiliki.
“Peningkatan produksi ini terutama akan dilakukan pada tiga blok produksi di Buzi, Selat Malaka, dan Bentu,” katanya dalam paparan publik perusahaan secara daring pada Selasa (22/12/2020).
Peningkatan produksi pada tiga blok tersebut, lanjutnya, akan dilakukan dengan pengeboran sejumlah sumur baru. Meski demikian, emiten berkode saham ENRG itu belum dapat memastikan jumlah sumur baru yang akan dibuka perusahaan pada 2021.
Hingga kuartal III/2020, total produksi gas emiten Grup Bakrie menjadi 175 juta MMSCFD dari sebelumnya 154 juta MMSCFD pada 2019 lalu. Sementara itu, produksi minyak juga naik 30 persen dari 2.300 barel per hari di 2019 menjadi 3.000 barel per hari pada kuartal III/2020.
“Untuk 2020, target produksi kami kemungkinan besar akan tercapai. Kami harapkan tahun 2021 dapat lebih tinggi lagi produksinya,” tuturnya.
Pada periode yang sama, ENRG juga membukukan kenaikan penjualan sebesar 25 persen menjadi US$239,09 juta dari US$191,99 juta pada kuartal III/2019. Hal tersebut berimbas pada lonjakan laba bersih sebesar 254 persen di posisi US$42,03 juta dari US$11,99 juta.