Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada awal perdagangan Rabu (16/12/2020) di dekat level tertinggi sepanjang masa karena investor memperoleh keyakinan bahwa anggota parlemen akan menyetujui stimulus.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P 500 turun 0,11 persen ke level 3.690,56, sedangkan indeks Dow Jones melemah 0,07 persen ke level 30.177,10 pada awal perdagangan. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite menguat 0,07 persen ke level 12.603,93.
Para pemimpin Kongres diperkirakan semakin dekat kepada kesepakatan RUU stimulus yang akan menyuntikkan lebih dari US$700 miliar ke dalam perekonomian. Bursa saham global juga menguat dengan kepercayaan di antara investor yang dibangun di belakang data manufaktur Jerman yang lebih kuat dan peluncuran vaksin Covid-19.
Sementara itu, dolar AS melemah karena investor menunggu detail dari pertemuan Federal Reserve bulan Desember. Ekonom mengatakan the Fed dapat memberikan panduan baru pada renana pembelian asetnya yang saat ini mencapai US$120 miliar per bulan.
Investor tengah mengantisipasi berapa lama pembelian akan terus berlanjut dengan kemajuan substansial dalam memenuhi tujuannya untuk tingkat pekerjaan penuh dan dan inflasi sebesar 2 persen.
Investor semakin yakin bahwa anggota parlemen dari Partai Demokrat dan Republikan akan memperoleh menyepakati proposal stimulus bipartisan senilai US$748 miliar yang akan disuntikkan langsung ke dalam perekonomian karena stimulus sebelumnya mulai habis pada akhir tahun.
“Investor mulai mengambil berita positif peluncuran vaksin,” kata kepala ekuitas Eropa NN Investment Partners Maarten Geerdink, seperti dikutip Bloomberg.
"Dengan persetujuan lebih lanjut diharapkan segera terjadi dan dana pemulihan Eropa disetujui, investor bersedia mengabaikan lonjakan kasus Covid-19 dan peningkatan lockdown. Mereka saat ini fokus untuk posisi tahun depan," lanjutnya.