Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan batu bara PT Harum Energy Tbk. menambah kepemilikan saham di Nickel Mines Ltd setelah membeli 39 juta lembar saham senilai 36,74 juta dolar Australia atau setara Rp393 miliar (Kurs Rp10.697).
Direktur Utama Harum Energy Ray Gunara mengatakan transaksi pembelian saham Nickel Mines Ltd dilakukan pada 15 Desember 2020. "Per tanggal 15 Desember 2020, perseroan memiliki 4,88 persen dari seluruh modal ditempatkan dalan Nickel Mines Ltd," tulisnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (16/12/2020).
Nickel Mines merupakan perusahaan tambang dan pengolahan nikel yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Australia. Sebelumnya Harum Energy membeli saham Nickel Mines secara bertahap.
Pada 16 Juni 2020, Harum Energy juga membeli 10,55 juta lembar saham Nickel Mines seharga 5,27 juta dolar Australia. Adapun pada 2 Juni 2020, emiten bersandi saham HRUM itu juga memborong 68,53 juta saham Nickel Mines Limited dengan harga jual beli sebesar 34,26 juta dolar Australia atau setara Rp335,87 miliar.
Untuk diketahui, Nickel Mines memegang kepemilikan 60 persen di proyek Hengjaya Nickel dan Ranger Nickel, keduanya mengoperasikan pabrik Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang memproduksi nickel pig iron (NPI) di Indonesia Morowali Industrial Park.
Sebelumnya Ray mengatakan perseroan akan secara aktif menjajaki peluang diversifikasi lini usahanya di tengah banyaknya tantangan di pasar batu bara.
“Walaupun pada tahun ini masih akan fokus pada penambangan batu bara sebagai bisnis inti perseroan, diversifikasi bisnis telah menjadi strategi usaha perseroan sejak beberapa tahun terakhir,” ujar Ray.
Pada penutupan perdagangan hari ini,Rabu (16/12/2020), saham HRUM naik 320 poin atau 10,85 persen ke level 3.270. Saham HRUM diperdagangkan sebanyak 43,06 juta lembar senilai Rp137,01 miliar. Sejak awal tahun, saham HRUM melonjak 147 persen.