Bisnis.com, JAKARTA - PT Dharma Satya Nusantara Tbk., melihat tren pertumbuhan kinerja dari lini bisnis kayu pada kuartal IV/2020. Tren tersebut diyakini akan mengakselerasi pertumbuhan kinerja perseroan di tengah harga CPO yang juga naik.
Head Corporate Communication Dharma Satya Nusantara Supriyadi Jamhir mengatakan bahwa terdapat peningkatan ekspor di lini bisnis kayu, terutama untuk produk flooring pada kuartal IV/2020.
Tren pertumbuhan permintaan itu pun dapat memperbaiki kinerja bisnis kayu perseroan yang tertekan pada kuartal II/2020 seiring dengan pembatasan perjalanan ke luar negeri akibat pandemi Covid-19. Hal itu mengingat penjualan produk kayu perseroan sebagian besar tertuju pada pasar ekspor.
Tidak hanya itu, peningkatan permintaan itu juga dapat membantu perseroan mempertahankan momentum pertumbuhan kinerjanya di tengah penguatan harga CPO di kuartal akhir tahun ini.
“Imbas Covid-19 orang Amerika Serikat tampaknya banyak yang tinggal di rumah masing-masing lalu melakukan renovasi landed house mereka sehingga permintaan flooring pun meningkat,” ujar Supriyadi kepada Bisnis, Jumat (4/12/2020).
Adapun selain Amerika Serikat, Supriyadi juga mengatakan pasar ekspor bisnis kayu perseroan adalah Jepang dan Eropa. Kendati demikian, emiten berkode saham DSNG itu belum dapat menyampaikan secara detail angka pertumbuhan permintaan itu.
Baca Juga
Sebagai gambaran, DSNG membukukan pendapatan sebesar Rp4,38 triliun hingga sembilan bulan pertama tahun ini. Jumlah itu, naik 10 persen secara year on year dibandingkan dengan Rp3,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hingga kuartal III/2020 total penjualan bisnis kayu perseroan mencapai Rp708,9 miliar, terkoreksi 3,33 persen secara tahunan dari kuartal III/2020 sebesar Rp733,35 miliar.
Dari total pencapaian tersebut, sekitar Rp684,2 miliar merupakan penjualan ekspor sedangkan sisanya sebesar Rp24,69 miliar merupakan penjualan ke pasar domestik.
Adapun, volume penjualan produk panel hingga akhir September 2020 sebesar 64.029 m3, turun 9,6 persen secara yoy dibandingkan dengan 70.813 m3 pada kuartal III/2019. Sementara itu, produk flooring telah terjual sebesar 660.583 m2 turun 1,9 persen yoy dibandingkan dengan 673.336 m2 pada kuartal III/2019.
Di sisi lain, kedua produk tersebut mengalami penurunan harga jual rata-rata atau Average Selling Price (ASP), yaitu turun 2,1 persen yoy untuk panel menjadi Rp5,85 juta per m3 hingga kuartal III/2020 dan turun 0,3 persen yoy untuk produk flooring menjadi sekitar Rp300.000 per m2 hingga kuartal III/2020.