Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak labil pada awal perdagangan hari ini, Jumat (4/12/2020). Pergerakan rupiah disebut masih mendapat sentimen dari perkembangan stimulus untuk pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Berdasarkan data Bloomberg, Jumat (4/12/2020), nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat 5 poin ke level Rp14.135 per dolar AS. Namun, dalam kurang dari setengah ja, posisi rupiah kembali seperti penutupan kemarin di Rp14.140 per dolar AS.
Rupiah kemudian bergerak melemah 2 poin ke level Rp14.142 pada pukul 09.42 WIB. Rupiah melemah bersama dengan yuan China, yen Jepang, dan dolar Hong Kong. Adapun mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Penguatan dipmpon oleh won Korea Selatan yang menguat 9,34 poin atau 0,85 persen.
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama menguat tipis 0,01 persen ke posisi 90,719.
Pada perdagangan hari sebelumnya, Kamis (3/12/2020), rupiah memang parkir di zona merah dengan pelemahan sebesar 15 poin atau 0,11 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS semakin terjerembab dengan koreksi 0,2 persen menuju 90,94.
Dikutip dari pemberitaan sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim dalam laporannya menyatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan rupiah adalah optimisme pasar terhadap paket stimulus fiskal dari Amerika Serikat.
Anggota parlemen dapat meluncurkan paket fiskal untuk mendukung ekonomi Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Pemimpin Minoritas Senat AS dari Partai Demokrat Chuck Schumer dalam kesepakatan stimulus bipartisan senilai US$908 miliar yang mencakup dukungan untuk usaha kecil dan pengangguran Amerika. Kesepakatan itu harus digunakan sebagai dasar untuk negosiasi segera.
Kabar tersebut juga didukung oleh Inggris yang menyetujui otorisasi penggunaan darurat sementara untuk vaksin Pfizer dan mitra pengembangan BioNTech.