Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas kembali menguat pada perdagangan Kamis (3/12/2020) sekaligus mencetak rally tiga hari beruntun. Perkembangan paket stimulus di Amerika Serikat menjadi pendorong utama kenaikan harga emas.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari 2021 naik 0,6 persen menjadi US$1.841,10 per ons. Sehari sebelumnya emas Comex juga naik 0,62 persen, melanjutkan kenaikan pada Selasa yang mencapai 2,13 persen.
Anggota parlemen AS berusaha menuntaskan kesepakatan tentang bantuan untuk ekonomi AS yang sedang terpuruk akibat pandemi. Proposal bipartisan senilai US$908 miliar mendapat sambutan hangat. Presiden AS Donald Trump menyatakan dukungan untuk RUU bantuan.
Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures mengatakan Presiden terpilih Joe Biden bisa mendorong lebih banyak stimulus untuk dikucurkan. "Pasar emas mengharapkan lebih banyak stimulus daripada yang dinegosiasikan,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/12/2020).
Di sisi lain, optimisme seputar kesepakatan stimulus dan kemajuan vaksin Covid19 membuat indeks dolar mendekati level terendah lebih dari dua tahun, meningkatkan daya tarik emas di antara investor yang memegang mata uang lain.
"Pembicaraan stimulus dan pelemahan dolar lebih lanjut memberikan lebih banyak dukungan untuk emas," kata analis StoneX, Rhona O'Connell dalam sebuah catatan.
Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat lebih dari 21 persen tahun ini. Harga emas terdorong oleh suku bunga yang mendekati nol dan risiko inflasi yang lebih tinggi akibat stimulus besar-besaran secara global untuk meredakan pukulan ekonomi dari pandemi.