Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Tertekan, Saham Grup Indofood Turun Tajam

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Bisnis-27 turun 0,53 persen menjadi 507,32 pada pukul 09.16 WIB, Senin (30/11/2020).
Indomie/Ilustrasi-indofood.com
Indomie/Ilustrasi-indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 merosot ke teritori negatif pada awal pekan ini, Senin (30/11/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Bisnis-27 turun 0,53 persen menjadi 507,32 pada pukul 09.16 WIB, Senin (30/11/2020).

Dari 27 konstituen indeks hasil kerjasama Bursa Efek Indonesia dan harian Bisnis Indonesia tersebut, sebanyak 17 saham melemah dan 10 saham melemah.

Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.(ICBP) memimpin pelemahan sebesar 3,30 persen menjadi Rp10.275 per saham. Begitu pula saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) koreksi 2,05 persen menjadi Rp7.150 per saham.

Pelemahan kinerja indeks emiten andalan Grup Salim ini kontras dengan laporan kinerja kuartal III/2020 yang baru disampaikan pada pagi ini.

Per September 2020, INDF membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 2 persen menjadi Rp58,78 triliun dibandingkan Rp57,85 triliun tahun lalu per September 2019.

Laba usaha naik 21 persen menjadi Rp8,63 triliun dari Rp7,15 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 14,7 persen dari sebelumnya 12,4 persen.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 6 persen menjadi Rp3,75 triliun dari Rp3,53 triliun.

Marjin laba bersih Indofood pun naik menjadi 6,4 persen dari 6,1 persen. Core profit atau laba inti meningkat 26 persen menjadi Rp4,34 triliun dari Rp3,44 triliun.

Sementara itu, ICBP mencatatkan pertumbuhan tipis pendapatan sebesar Rp33,9 triliun, naik 3,37 persen secara tahunan.

Di sisi lain, beban pokok penjualan perseroan juga meningkat tipis menjadi Rp21,57 triliun, diikuti oleh kenaikan beban penjualan dan distribusi serta beban umum dan administrasi masing-masing menjadi Rp4,17 triliun dan Rp1,91 triliun.

Hal ini membuat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tumbuh tipis 1,99 persen menjadi Rp3,96 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper