Bisnis.com, JAKARTA - Konsorsium yang digalang PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. meneken kontrak pembangunan fasilitas gedung pusat penelitian dan pelatihan di Universitas Gadjah Mada (UGM) senilai Rp218,79 miliar. Proyek ini dibiayai pinjaman Pemerintah Jepang lewat Japan International Cooperation Agency.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Robby Wijanarko, Pejabat Pembuat Komitmen atas nama Kementerian Pendidikan & Kebudayaan, dan Yulianto, atas nama KSO (Kerja Sama Operasi) WIKA di Yogyakarta, Kamis (19/11/2020).
KSO WIKA mendapat kepercayaan sebagai pelaksana Pembangunan Paket 1 JICA Loan IP-576 UGM, Gedung SGLC (Smart and Green Learning Center) dan ERIC (Engineering Research Innovation Center) Fakultas Teknik UGM, berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"WIKA berbangga bisa menjadi bagian dalam pembangunan pembangunan universitas kelas dunia yang mengembangkan kewirausahaan sosial seperti halnya UGM. Insha Allah, proyek ini dapat selesai tepat waktu dengan kualitas yang memuaskan,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Operasi III Wijaya Karya melalui keterangan resmi, Jumat (20/11/2020).
Proyek pembangunan gedung tersebut akan berlangsugn selama 540 hari kalender dengan masa pemeliharaan 260 hari. Lingkup pekerjaan Konsorsium meliputi: struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan plumbing.
Pembangunan gedung SGLC dan ERIC memiliki beberapa keunggulan, antara lain, berstandarisasi green building platinum & smart building. Proyekini juga mengimplementasikan sistem teknologi peredam gempa dan IT dalam proses konstruksi, serta mengedepankan sinergi kemitraan dalam pembangunannya.
Baca Juga
Kolaborasi dan sinergi kompleks kesemuanya itulah yang kemudian diharapkan menjadi keunggulan pembelajaran bagi 15.000 mahasiswa Fakultas Teknik UGM khususnya dan civitas akademika UGM pada umumnya.
Dalam proses konstruksinya ke depan, proyek ini akan menerapkan teknologi peredam gempa dengan sistem viscoelastis vibration rubbers dampers pertama di Indonesia. Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dan/atau kalkulasi mitigasinya adalah rawan gempa di wilayah Yogyakarta.
Viscoelastis vibration rubbers dampers sendiri merupakan sebuah sistem kontrol getaran/peredam yang terdiri dari tiang penguat tegang dan karet viscoelastic yang mempunyai kekerasan yang tinggi.
Implementasi teknologi peredam gempa tersebut, semakin mempertegas portofolio WIKA, yang sebelumnya telah berhasil membangun high rise building berteknologi peredam gempa dengan sistem base isolator, antara lain: WIKA Tower Jakarta, Gedung Prasarana Jalan, Padang, dan Rumah Sakit UI, Depok.