Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Melesat, Erajaya (ERAA) Belum Prediksi Kinerja Akhir Tahun

Erajaya membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp295,11 miliar, naik signifikan 78,2 persen secara tahunan.
Gerai Erafone./erajaya.com
Gerai Erafone./erajaya.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) belum bisa memastikan adanya pemulihan penjualan pada kuartal keempat meskipun tren belanja akhir tahun meningkat setiap tahunnya.

Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Hasan Aula mengatakan perseroan selalu memantau kondisi perekonomian terkini dan secara aktif mengevaluasi semua peluang bisnis yang ada terutama dalam kondisi pandemi yang tidak menentu ini.

“Saat ini kami belum dapat memprediksi bagaimana kinerja hingga akhir tahun menimbang kondisi pandemi yang masih berlangsung,” ungkapnya kepada Bisnis, baru-baru ini.

Di sisi lain, emiten berkode saham ERAA tersebut mencatatkan pertumbuhan laba yang signifikan sementara pendapatannya sendiri menurun tipis hingga kuartal ketiga tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp295,11 miliar, naik signifikan 78,2 persen secara tahunan.

Padahal, ERAA hanya membukukan penjualan sebesar Rp23,17 triliun, turun tipis 1,8 persen daripada Rp23,61 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Disebutkan Hasan bahwa kinerja dan laba bersih perusahaan pada kuartal ketiga mengalami peningkatan karena beberapa faktor.

“Pertama, peningkatan laba bruto perusahaan. Kedua, pengurangan beban bunga karena berkurangnya jumlah utang di tahun 2020,” sambungnya.

Di samping itu, ERAA mencatat adanya perbaikan permintaan atas produk headset, aksesoris dan perangkat pendukung lainnya. Hal ini berhubungan erat dengan kebutuhan produktivitas karena anjuran bekerja dan belajar dari rumah oleh pemerintah.

Secara rinci, pendapatan ERAA khusus pada kuartal ketiga ini memang meningkat 30,82 persen dari posisi Rp6,66 triliun menjadi Rp8,71 triliun. Dengan demikian, laba perseroan meroket dari posisi Rp10,72 miliar menjadi Rp181,69 miliar pada periode Juli hingga September 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper