Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pengembang lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. membukukan penurunan pendapatan pada akhir kuartal III/2020. Hal itu ditambah sejumlah beban membuat bottom line perseroan kian tergerus.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2020, emiten berkode saham SSIA membukukan penurunan pendapatan sebesar 23,25 persen secara tahunan menjadi Rp2,12 triliun dari posisi sebelumnya Rp2,76 triliun.
Pada saat pendapatan turun, sejumlah beban milik perseroan terpantau tidak turun terlalu banyak. Bahkan, beban keuangan bertambah menjadi Rp145,32 miliar dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp121,90 miliar.
Hal itu pun membuat kerugian SSIA semakin dalam menjadi Rp197,87 miliar. Pada kuartal III/2019, perseroan membukukan rugi Rp8,11 miliar.
Pendapatan dari jasa konstruksi menjadi kontributor utama pendapatan SSIA pada periode sembilan bulan pertama tahun ini senilai Rp1,67 triliun atau berporsi 78,68 persen dari total pendapatan.
Realisasi tersebut turun 12,47 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp1,91 triliun.
Baca Juga
Selanjutnya, pendapatan dari sewa, parkir, jasa pemeliharaan, dan utilitas tercatat senilai Rp216,82 miliar atau 10,20 persen dari total pendapatan.
Pendapatan dari hotel senilai Rp173,56 miliar dan tanah kawasan industri senilai Rp62,39 miliar masing-masih berkontribusi sebesar 8,16 persen dan 2,93 persen terhadap total pendapatan.
Pada periode ini, SSIA menambah pendapatan real estat senilai Rp0,21 miliar dari periode yang sama tahun lalu belum ada.