Bisnis.com, JAKARTA – Industri semen diperkirakan kembali bergeliat pada 2021 seiring dengan optimisme berakhirnya masa pandemi Covid-19.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pun bersiaga untuk menangkap peluang pada tahun depan dalam rangka memperbaiki kinerja yang tertekan selama 2020.
Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Christian Kartawijaya memperkirakan permintaan semen nasional akan pulih dengan pertumbuhan 4 persen—5 persen pada 2021 dari pertumbuhan negatif minus 9 persen sampai minus 11 persen pada 2020.
“[Perkiraan] ini tentunya kami buat karena melihat angka bujet infrastruktur yang sekitar Rp280 triliun tahun ini menjadi Rp414 triliun tahun depan,” kata Christian dalam paparan publik secara daring, Selasa (10/11/2020).
Selain optimisme dari kenaikan anggaran infrastruktur dari pemerintah yang sebesar 47 persen secara tahunan itu, Christian juga melihat sentimen positif konsumsi semen dari pengesahan UU Cipta Kerja.
Dengan berlakunya omnibus law, diperkirakan lebih banyak realokasi berbagai pabrik ke kawasan industri di Indonesia.
Baca Juga
Christian berpendapat realokasi itu bukan hanya isapan jempol semata karena memang sudah ada beberapa pabrik yang mulai memindahkan lokasi pabrik ke kawasan industri di wilayah Cikampek.
“Saya melihat mereka sudah mulai bangun dan saya juga melihat multiplier effect infrastruktur terjadi,” tutur Christian.
Dengan perkiraan pandemi Covid-19 mulai terkendali pada tahun depan dan vaksin berhasil ditemukan dan ditopang aktivitas infrastruktur yang lebih marak, emiten berkode saham INTP optimistis penjualan industri semen bisa menuju 5 persen secara nasional pada 2021.