Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat berhasil rebound dari pekan terburuk sejak Maret, karena investor bertaruh pada sektor energi, bahan baku, dan industri menjelang pemilihan presiden AS hari Selasa.
Berdasarkan data Bloomberg pada Senin (2/11/2020), indeks S&P 500 ditutup menguat 1,2 persen ke level 3.310,23, penguatan terbesar dalam tiga pekan terakhir.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1,6 persen ke level 26.924,66 dan indeks Nasdaq Composite ditutup menguat 0,4 persen ke level 10.957,61.
Investor yang kembali ke pasar setelah pelemahan pekan lalu menjadi pendorong penguatan indeks S&P 500, setelah ditutup merosot 5,6 persen pekan lalu.
Di sisi lain, penguatan indeks Nasdaq tertahan oleh saham Apple Inc. dan Amazon.com Inc. karena investor beralih dari saham-saham teknologi ke sektor-sektor yang akan mendapat manfaat dari lebih banyak stimulus.
Analis investasi senior Allianz Investment Management, Charlie Ripley, mengatakan investor cenderung sedikit gelisah, sehingga sebagian besar mulai mengambil posisi mereka sebelum pilpres AS.
"Ada beberapa ketidakpastian lainnya, seperti situasi Covid-19 dan lonjakan kasus yang terjadi di Eropa dan sebagian AS di Midwest, investor diingatkan bahwa ketidakpastian dalam situasi tersebut masih dapat mendominasi pasar," ungkap Ripley, seperti dikutip Bloomberg.
Volatilitas di pasar kembali meningkat satu hari sebelum pilpres AS. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange, yang menjadi patokan kekhawatiran pasar, masih meningkat pada perdagangan Senin.
Sementara itu, jajak pendapat terus menunjukkan capres partai Demokrat Joe Biden unggul, meskipun selisih dengan Trump masih tipis. Sementara itu, AS melaporkan sedikit perlambatan kasus virus corona selama akhir pekan, tetapi beberapa negara bagian terus mencatat rekor jumlah infeksi.
Setelah pemilihan AS berlalu, investor akan menantikan keputusan kebijakan Federal Reserve pada Kamis sebelum laporan tenaga kerja Oktober pada hari Jumat.