Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas indek saham di Asia kompak terkoreksi menyusul pelemahan di bursa saham Amerika Serikat. Bursa saham turun karena peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona di beberapa negara mulai mengkhawatirkan
Dilansir dari Bloomberg, pada perdagangan hari ini, Rabu (28/10/2020),bursa saham di Jepang, Australia, dan Korea Selatan terpantau turun. Indeks Topix di Tokyo Stock Exchange terpantau turun 0,71 persen pada pukul 08.10 WIB.
Sementara itu, indeks Kospi di Korea Selatan juga turun 0,34 persen. Di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0,53 persen.
Sebelumnya, pada perdagangan kemarin, Wall Street ditutup melemah dua hari beruntun. Bursa saham terpukul dalam beberapa pekan terakhir,dipicu spekulasi terkait kemungkinan persetujuan paket stimulus fiskal. Dengan waktu pemilihan umum tinggal menghitung jari, hampir tidak ada kemungkinan paket stimulus disetujui parlemen.
Maka, investor kini beralih untuk mencari sentimen dari kesehatan perusahaan di AS. Namun, pagebluk virus corona ternyata malah semakin ganas. Data menunjukkan, jumlah rawat inap naik 10 persen dalam seminggu terakhir di 32 negara bagian.
"Jumlah kasus Covid dan rawat inap terus meningkat dan ini akan terus dipantau karena investor mengukur kemungkinan langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat," kata Yousef Abbasi, ahli strategi pasar global di StoneX.
Di lain pihak, Andrew Slimmon, manajer portofolio senior di Morgan Stanley Investment Management, mengatakan dia tidak terkejut dengan penurunan saham baru-baru ini. Namun, dia memperkirakan kinerja saham akan naik pada tahun depan, siapapun yang memenangkan pemilu.