Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Tumbuh, Mengapa Laba Gudang Garam (GGRM) Tergerus?

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, emiten berkode saham GGRM tersebut membukukan penurunan laba bersih sebesar 22,03 persen secara tahunan menjadi Rp5,65 trilun.
Jajaran direksi PT. Gudang Garam Tbk. Heru Budiman (kedua kanan), bersama Slamet Budiono (kanan), Herry Susianto (kiri), dan Istata Taswin Siddharta (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers RUPS, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019)./ANTARA-Prasetia Fauzani
Jajaran direksi PT. Gudang Garam Tbk. Heru Budiman (kedua kanan), bersama Slamet Budiono (kanan), Herry Susianto (kiri), dan Istata Taswin Siddharta (kedua kiri) menjawab pertanyaan wartawan saat konferensi pers RUPS, di Kediri, Jawa Timur, Rabu (26/6/2019)./ANTARA-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten rokok PT Gudang Garam Tbk. mencatatkan penurunan laba bersih kendati pendapatannya bertumbuh hingga kuartal ketiga tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2020, emiten berkode saham GGRM tersebut membukukan penurunan laba bersih sebesar 22,03 persen secara tahunan menjadi Rp5,65 trilun.

Meskipun demikian, pendapatan perseroan meningkat tipis 2,02 persen menjadi Rp83,37 triliun hingga periode akhir kuartal ketiga tahun ini.

Usut punya usut, penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya pokok penjualan sebesar 6,68 persen secara tahunan menjadi Rp70,39 triliun.

Bisnis Gudang Garam sendiri masih ditopang oleh penjualan segmen sigaret kretek mesin (SKM). Segmen tersebut berkontribusi 91,25 persen terhadap pendapatan perusahaan hingga periode September 2020 sementara angka tersebut naik 1,59 persen dibandingkan periode September 2019.

Di sisi lain, segmen sigaret kretek tangan (SKT) menyumbang 7,65 persen omzet perseroan hingga periode September 2020. Penjualan SKT juga naik 10,06 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Adapun, liabilitas perseroan menurun 26,57 persen dibandingkan periode akhir tahun 2019 menjadi Rp20,35 triliun, sejalan dengan kenaikan ekuitas 11,09 persen dibandingkan periode akhir tahun 2019 menjadi Rp56,58 triliun.

Hal ini membuat total aset perseroan tergerus 2,18 persen dibandingkan capaian akhir tahun 2019 menjadi Rp76,93 triliun.

Terakhir, kas dan setara kas akhir periode Gudang Garam naik 60,35 persen secara tahunan menjadi Rp5,55 triliun akibat kenaikan kas bersih dari aktivitas operasi dan laba kurs yang diperoleh dari kas dan setara kas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper