Bisnis.com, JAKARTA — PT United Tractors Tbk. membukukan penurunan laba bersih 38 persen secara tahunan pada kuartal III/2020 menjadi Rp5,3 triliun. Perolehan laba turun seiring dengan koreksi pada pos pendapatan.
United Tractors melaporkan pendapatan bersih konsolidasian Rp46,5 triliun per 30 September 2020. Realisasi itu turun 29 persen dari Rp65,6 triliun pada kuartal III/2019.
Lebih lanjut, emiten berkode saham UNTR itu mengungkapkan pendapatan bidang mesin konstruksi turun 43 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp10,3 triliun pada kuartal III/2020.
Selanjutnya, unit usaha kontraktor penambangan membukukan pendapatan bersih Rp22,1 triliun atau turun 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, bidang pertambangan batu bara mencatat penurunan 11 persen dari periode yang sama lalu menjadi Rp7,5 triliun pada kuartal III/2020.
Realisasi pendapatan dari bisnis pertambangan emas juga susut 6 persen secara tahunan menjadi Rp5,5 triliun per 30 September 2020.
Baca Juga
Adapun, penurunan paling dalam dialami oleh unit usaha industri konstruksi sebesar 69 persen secara yoy menjadi Rp958 miliar pada kuartal III/2020.
“Seiring dengan penurunan pendapatan, laba bruto perseroan turun sebesar 37 persen dari Rp16,2 triliun menjadi Rp10,2 triliun sehingga laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun sebesar 38 persen menjadi Rp5,3 triliun dari Rp8,6 triliun pada periode yang sama pada 2019,” tulis Manajemen UNTR dalam laporan perkembangan usaha kuartal III/2020 yang dipublikasikan Senin (26/10/2020).
UNTR mencatat kontribusi dari masing-masing unit usaha pada kuartal III/2020 yakni mesin konstruksi 22 persen, kontraktor penambangan 48 persen, pertambangan batu bara 16 persen, pertambangan emas 12 persen, dan industri konstruksi 2 persen terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.