Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 16,43 poin atau 0,32 persen ke level 5.080,01 pada babak pertama perdagangan hari ini, Kamis (22/10/2020). Indeks tersungkur usai saham-saham berkapitalisasi di atas Rp100 triliun alias big caps berjatuhan.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 5.084,79 atau lebih rendah dari penutupan kemarin di posisi 5.096,44. Sepanjang sesi pertama indeks bergerak di zona merah dengan rentang 5.063,59 hingga 5.084,79,
Sebanyak delapan sektor saham melemah dan hanya dua sektor yang mencetak penguatan. Saham aneka industri dan infrastruktur tercatat menguat 0,05 persen sedangkan delapan sektor melemah di kisaran 0,21 persen hingga 0,69 persen.
Total transaksi perdagangan mencapai 7,93 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp4,15 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih atau net sell sebanyak Rp144,27 miliar di seluruh pasar.
Secara umum, sebanyak 134 saham menguat, 241 saham melemah, dan 332 saham stagnan. Saham-saham big caps menjadi pekena utama indeks, terutama dari kalangan perbankan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk, saham dengan kapitalisasi pasar terbesar turun 1,21 persen. Kemudian disusul koreksi saham PT Bank Mandiri (Persero) sebesar 1,36 persen.
Baca Juga
Saham PT Bank BRI Syariah Tbk.(BRIS) juga masih tertekan selepas pengumuman rencana merger. Saham BRIS ditutup anjlok 6,81 persen di sesi pertama perdagangan hari ini.
Sementara itu, di bursa saham di Asia juga kompak tersungkur. Indeks Topix di Bursa Jepang dan indeks CSI di Bursa Shenzhen masing-masing turun 1,08 persen dan 0,82 persen.
Indeks Hang Seng di Hong Kong dan Kospi di Korea Selatan juga terkoreksi, masing-masing 0,22 persen dan 1,14 persen.
Bursa Asia jatuh setelah kepastian soal stimulus di Amerika Serikat makin mengawang. Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan dirinya berharap bakal ada belanja stimulus yang berlaku surut.
Hal itu disampaikannya kendati mayoritas anggota Partai Republik sudah memperingatkan Presiden AS Donald Trump mengenai kesepakatan “mahal” yang akan diajukan Demokrat sebelum Pemilu.
Pemerintah AS mengatakan bakal ada kesepakatan mengenai stimulus fiskal tersebut dalam 48 jam ke depan. Adapun, stimulus fiskal untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi itu diajukan senilai US$1,88 triliun atau di bawah US$2,2 triliun seperti yang diajukan Pelosi sebelumnya.