Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China melemah pada perdagangan Rabu (14/10/2020) setelah Presiden Xi Jinping memaparkan rencana pengembangan wilayah Shenzhen dan kawasan Greater Bay.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Shanghai Composite melemah 0,54 persen pada pukul 11.56 WIB, sedangkan indeks CSI 300 melemah 0,61 persen.
Indeks melemah setelah Presiden Xi Jinping berbicara di Shenzhen. Investor telah mengantisipasi kunjungannya ke kota selatan China tersebut, yang menjadi lokasi sebagian besar raksasa teknologi Negeri Panda tersebut.
Dalam pidatonya, Xi berjanji untuk terus membuka China dan menjadikan Shenzhen kota percontohan. Namun, Xi tidak memberikan detail yang konkret mengenai rencana pengembangan kota tersebut.
Terlepas dari pelemahan bursa, Manajer Umum Shanghai Far Investment Management Co., Li Fan, mengatakan masih lebih banyak peluang tersedia di pasar, dibandingkan dengan risiko yang dihadapi. Ia juga masih berpandangan bullish terhadap pasar saham.
“Oktober akan menjadi titik masuk yang baik bagi investor yang mencari jangka waktu 2 tahun atau lebih untuk investasi,” ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
Oktober umumnya merupakan bulan yang baik untuk pasar saham China, dengan CSI 300 naik rata-rata 3 persen setiap tahun sejak 2010. Dalam tiga hari perdagangan di bulan Oktober, indeks telah menguat 5,5 persen hingga Selasa.
Selain itu, aktivitas transaksi cenderung meningkat, dengan nilai perdagangan harian rata-rata menguat 9 persen menjadi 808 miliar yuan. Investor asing juga melanjutkan aksi beli bersih setelah melepas sebagian besar saham China sejak Maret.
Selain itu, valuasi yang lebih rendah telah membangkitkan semangat investor. Price to earnings (P/E) ratio selama 12 bulan ke depan pada indeks CSI 300 turun dari level tertinggi Juli.
Namun, sentimen pasar masih fluktuatif di tengah arus berita negatif di sisi perdagangan. Selain itu, pemerintah ingin memastikan stabilitas di pasar menjelang pemilihan presiden AS dalam tiga pekan ke depan.
Namun, CEO Shanghai V-Invest Co Pan Jiang mengatakan masih ada peluang penguatan dalam beberapa waktu ke depan. "Kami tidak melihat apa pun yang sangat negatif saat ini," pungkasnya.