Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gercep! Produsen Baterai Listrik Asal China & Korsel Minat Patungan Proyek US$20 Miliar

Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan memberikan isyarat akan bergabung dalam proyek investasi bernilai US$20 miliar dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan kepada media massa usai rapat rapat tertutup dengan Komisi VI DPR di Komplek Gedung DPR MPR, Jakarta, Senin (14/9/2020)./Bisnis-Dhiany Nadya Utami

Bisnis.com, JAKARTA — Tidak menunggu lama setelah rampungnya akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) oleh MIND ID, perusahaan asal China dan Korea Selatan menyatakan ketertarikannya untuk bergabung dalam proyek investasi bernilai US$20 miliar.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim dua produsen electric vehicle (EV) Battery untuk kendaraan listrik terbesar dunia, Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan LG Chem Ltd dari Korea Selatan, memberikan isyarat akan bergabung dalam proyek investasi bernilai US$20 miliar dalam pengembangan rantai pasokan nikel di Indonesia.

"Ini sebuah angin segar. Usaha Indonesia yang memiliki kekayaan tambang berlimpah untuk melakukan penghiliran industri minerba langsung mendapat respon bagus dari investor asing,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir melalui siaran pers, Rabu (14/10/2020).

Erick mengklaim sinyal itu menjadi bukti bahwa kebijakan Indonesia sudah tepat. Dengan kehadiran investasi luar negeri, pihaknya optimistis aspek keberlanjutan akan terus berkembang dan Indonesia semakin kuat dalam daya saing untuk mendukung ketahanan energi.

Seperti diketahui, Mining Industri Indonesia (MIND ID) atau PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sebagai Holding BUMN Industri Minerba telah menuntaskan transaksi pembelian 20 persen saham divestasi INCO yang memiliki aset nikel terbesar di dunia. 

Dengan menjadi pemenang saham terbesar kedua di INCO, MIND ID akan memiliki akses strategis untuk mengamankan pasokan bahan baku untuk industri hilir nikel Indonesia baik untuk penghiliran industri nikel menjadi stainless steel maupun menjadi baterai kendaraan listrik.

Direktur Utama Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Orias Petrus Moedak mengatakan ketertarikan dua produsen raksasa baterai listrik untuk bekerja sama dengan MIND ID dan INCO merupakan sinergi yang strategis, saling mengungtungkan, dan saling melengkapi untuk memajukan industri pertambangan.

“Saya optimististis hal ini akan semakin menumbuhkan kepercayaan banyak perusahaan kelas dunia kepada MIND ID dalam mengembangkan industri minerba lainnya di Tanah Air,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper