Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Sederet Sentimen Positif, Wall Street Rebound

Wall Street terkerek kabar kondisi kesehatan Presiden AS Donald Trump yang telah meninggalkan rumah sakit setelah terinfeksi virus corona pekan lalu. Stimulus perekonomian juga tinggal menunggu keputusan final pada akhir pekan ini.
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg
Aktivitas perdagangan saham di New York Stock Exchange. Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi setelah reli saham-saham teknologi, Selasa (1/9/2020)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat mencetak rebound ke level tertinggi dalam empat pekan setelah Presiden AS Donald Trump dipastikan meninggal rumah sakit pascaperawatan akibat terinfeksi virus corona. Wall Street juga terkerek karena perkembangan stimulus fiskal untuk pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam menemui titik terang.

Dilansir dari Bloomberg, indeks S&P 500, Dow Jones Industrial Average, dan Nasdaq Composite kompak menguat pada perdagangan Senin (5/10/2020). Indeks S&P naik 1,80 persen, disusul Dow Jones dan Nasdaq masing-masing 1,68 persen dan 2,32 persen.

Saham Regeneron Pharmaceuticals Inc menguat setelah Trump mendapat perawatan antibodi eksperimental yang dibuat oleh perusahaan tersebut. 

Saham energi, perawatan kesehatan, dan teknologi adalah saham yang mencetak kenaikan terbesar di indeks S&P 500 sehingga mendorong indeks mencetak penguatan terbesar dalam empat minggu.

Direktur strategi portofolio di EP Wealth Advisors Adam Phillips mengatakan investor cenderung percaya dengan data terbaru dan pengalaman langsung Trump dalam menghadapi  virus corona bakal meningkatkan kemungkinan stimulus fiskal.

"Semakin sulit untuk menolak kebutuhan akan dukungan fiskal tambahan,” tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Trump mengatakan media sosial Twitter bahwa dia akan meninggalkan rumah sakit Walter Reed Senin malam setelah dirawat sejak Jumat karena terinfeksi Covid-19.

Dengan waktu kurang dari sebulan menjelang pemilihan umum, kondisi Trump yang dibawa ke rumah sakit telah mengguncang rencana kampanye sang petahana.

Sementara itu Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi yakin bahwa rancangan undang-undang terkait stimulus bisa tuntas pada Jumat (9/10/2020) mendatang.

Ahli strategi di Ascent Private Wealth Group. Tom Hainlin mengatakan perekonomian hanya akan mencapai taraf yang bisa dicapai saat ini sebelum ada terobosan vaksin. Posisi saat ini hanya sedikit lebih baik dari Maret dan April.

“Wilayah ekonomi yang rentan masih merasakan dampak pandemi sehingga menjadi alasan mengapa kami membutuhkan begitu banyak stimulus dari Federal Reserve dan Kongres," ujarnya.

Berikut perkembangan pasar terkini

Saham

  • Indeks S&P 500 naik 1,8 persen menjadi 3.408,56 pada 16:01 Waktu New York, tertinggi dalam sebulan dengan kenaikan terbesar dalam hampir empat minggu.
  • Dow Jones Industrial Average melonjak 1,7 persen menjadi 28.148,18, tertinggi dalam lebih dari sebulan dengan lonjakan terbesar dalam hampir 12 minggu.
  • Indeks Komposit Nasdaq naik 2,3 persen menjadi 11,332.48, tertinggi dalam lebih dari sebulan, kenaikan terbesar dalam hampir empat minggu.
  • Indeks Nasdaq 100 naik 2,3 persen menjadi 11,509,06, kenaikan terbesar dalam lebih dari seminggu.
  • Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,8 persen menjadi 365,63, tertinggi dalam lebih dari dua minggu, kenaikan terbesar dalam seminggu.

Mata Uang

  • Indeks Spot Dolar Bloomberg merosot 0,4 persen menjadi 1.169,13, terendah dalam lebih dari dua minggu pada penurunan terbesar dalam lebih dari lima minggu.
  • Yen Jepang terdepresiasi 0,5 persen menjadi 105,77 per dolar, terlemah dalam lebih dari tiga minggu pada penurunan terbesar dalam lima minggu.
  • Euro naik 0,6 persen menjadi $ 1,1783, terkuat dalam lebih dari dua minggu.

Obligasi

  • Imbal hasil obligasi As 10-tahun naik tujuh basis poin menjadi 0,78 persen
  • Imbal hasil obligasi AS 30-tahun naik sembilan basis poin menjadi 1,58 persen
  • Imbal hasil obligasi Jerman 10-tahun meningkat tiga basis poin menjadi -0,51 persen
  • Imbal hasil obligasi Inggris 10-tahun  naik empat basis poin menjadi 0,288 persen

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate melonjak 6,2 persen menjadi $ 39,36 per barel, lompatan terbesar dalam 20 minggu.
  • Emas menguat 0,6 persen menjadi $ 1,911.48 per ounce, tertinggi dalam dua minggu.
  • Tembaga turun 0,4 persen menjadi $ 2,97 per pon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper