Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walau Bisnis Konstruksi Tertekan, Saham Wijaya Karya (WIKA) Masih Prospektif

Analis masih merekomendasikan beli untuk saham emiten dengan kode WIKA ini, didorong oleh diversifikasi proyek dan neraca yang solid dengan net gearing ratio di bawah rata-rata.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Panin Sekuritas tetap merekomendasikan beli untuk saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. walaupun industri konstruksi mengalami perlambatan signifikan pada 2020 akibat pandemi.

Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakoso tetap merekomendasikan beli untuk saham ber-ticker WIKA tetapi menurunkan target harga menjadi Rp1.350 per saham dari sebelumnya Rp1.450 per saham.

“Hal itu didorong oleh diversifikasi proyek dan neraca yang solid dengan net gearing ratio di bawah rata-rata peers,” tulis Bimo dalam riset terbarunya, Selasa (6/10/2020).

Bimo melihat bahwa sektor konstruksi akan tetap mengalami tekanan hingga akhir tahun ini akibat pandemi Covid-19. Pemulihan pun diperkirakan bakal terjadi pada 2021 dan sejumlah tender konstruksi yang tertunda diharapkan bisa dilanjutkan lagi.

Hingga akhir Agustus 2020, WIKA baru mencatatkan kontrak baru senilai Rp4,9 triliun atau turun 76,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Nilai tersebut setara dengan 22,9 persen dari target kontrak baru yang ditetapkan WIKA setelah revisi senilai Rp21,4 triliun.

Sebelumnya, WIKA merevisi turun target kontrak baru tahun ini menjadi Rp21,4 triliun dari sebelumnya Rp65,5 triliun, dengan pertimbangan tekanan pandemi terhadap perekonomian

Berdasarkan tipe proyek, segmen pembangunan untuk industri mendominasi nilai kontrak baru WIKA hingga Rp2,8 triliun. Selanjutnya, pembangunan proyek infrastruktur danbangunan sebesar Rp1,7 triliun dan properti senilai Rp384 miliar.

Kontrak swasta mendominasi kepemilikan proyek WIKA sebesar 57,3 persen diikuti oleh kontrak pemerintah sebesar 30,3 persen dan BUMN 12,4 persen.

Pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, WIKA mendapatkan kontrak luar negeri pertamanya senilai Rp112 miliar yaitu pembangunan proyek Multi-Purpose Sport Complex di Solomon Island. Proyek untuk persiapan Pacific Games 2023 ini ditargetkan rampung pada Desember 2022.

Berdasarkan laporan keuangan WIKA per semester I/2020, perseroan mengantongi pendapatan Rp7,13 triliun, turun 37,23 persen secara tahunan. Sejalan dengan itu, laba yang diatribusikan kepada entitas induk WIKA merosot 71,89 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp250,41 miliar.

Saham WIKA terpantau menguat 7,34 persen menjadi Rp1.170 pada Selasa (6/10/2020) pukul 13.53 WIB. Pengesahan Undang-undang Cipta Kerja disinyalir menjadi katalis positif bagi pergerakan saham emiten konstruksi, termasuk BUMN karya.

Sebagaimana diketahui, kemarin Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang. UU Cipta Kerja menjadi Omnibus Law pertama dalam sejarah Republik Indonesia.

Beleid ini secara umum memberikan kemudahan berusaha sehingga mendorong penanaman modal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. UU Cipta Kerja juga mengatur penyederhanaan penggunaan lahan, termasuk percepatan proyek strategis nasional.

Saat kendala pembebasan lahan berkurang, tahapan konstruksi akan jauh lebih cepat. Dus, hal ini bisa menjadi katalis positif bagi emiten konstruksi.

WIKA manjadi saham yang paling difavoritkan analis. Berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, 19 dari 28 analis merekomendasikan 'buy' atau beli untuk saham WIKA. Sedangkan 7 analis merekomendasikan hold dan 2 lainnya sell.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper