Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan bursa global menggoyahkan momentum rebound bursa saham Amerika Serikat pada perdagangan Selasa (29/9/2020), karena investor menantikan proposal stimulus fiskal AS.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones terpantau melemah hanya 1,21 poin ke posisi 27.582, sedangkan indeks Nasdaq Composite menguat 0,21 persen dan indeks S&P 500 naik 0,07 persen.
Sektor teknologi yang menguat tipis mengimbangi pelemahan di sektor energi dan perbankan. Di Eropa, bank memimpin penurunan indeks Stoxx Europe 600.
Di tempat lain, Indeks MSCI Asia Pasifik melemah tipis setelah indeks Kospi Korea Selatan menguat, sementara indeks Hang seng melemah.
Dengan jumlah kematian global akibat Covid-19 melampaui 1 juta dan kasus virus meningkat di banyak negara, investor menaruh harapan pada proposal stimulus sebesar US$2,2 triliun dari partai Demokrat untuk membantu mendukung pertumbuhan ekonomi. Pasar juga menantikan debat presiden pertama pada Selasa.
President Portia Capital Management Michelle Connell mengatakan paket stimulus baru amat dibutuhkan saat ini. Kehadiran stimulus anyar tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pekerja AS, tetapi juga para pelaku pasar.
"Sentimen stimulus akan sangat membantu menjelang pemilihan presiden AS. Kondisi pasar diperkirakan akan fluktuatif dan lemah karena pelaku pasar menunggu Presiden AS selanjutnya," jelasnya.