Bisnis.com, JAKARTA - PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mencatatkan angka prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp540 miliar hingga akhir Agustus 2020.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan, dari perolehan tersebut, Rp365 miliar didapat dari penjualan proyek residensial sementara Rp175 miliar yang tersisa berasal dari segmen pendapatan berulang (recurring income).
“Kontribusi terbesar didapat dari segmen menengah dan menengah-bawah,” katanya dalam paparan publik perusahaan, Senin (28/9/2020).
Ia melanjutkan, perusahaan akan menggunakan proyek-proyek eksisting untuk menggenjot angka penjualan di sisa tahun 2020. Untuk proyek residensial, perusahaan akan menawarkan sejumlah skema pembayaran.
"Untuk segmen menengah dan menengah bawah kami ada skema easy payment, seperti book dan pay later," jelasnya.
Sementara itu, di segmen properti investasi, ia menilai properti milik perusahaan masih cukup diminati oleh investor, utamanya yang berada di daerah Barat.
Baca Juga
Untuk segmen ini, perusahaan juga telah menyiapkan sejumlah skema pembayaran yang menarik seperti cicilan pendek.
"Ini dilakukan agar kami mendapat cash flow lebih cepat," lanjutnya.
Pada semester I/2020, MTLA mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 58,05 persen seiring dengan kontraksi pendapatan perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, MTLA mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp88,29 miliar. Perolehan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan semester I/2019 senilai Rp210,47 miliar.
Kontraksi laba bersih itu sejalan dengan menurunnya pendapatan perusahaan yang pada paruh pertama tahun 2020 tercatat sebesar Rp390,25 miliar.
Perolehan ini lebih rendah 34,74 persen dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp598,04 miliar.