Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit setelah empat hari beruntun parkir di zona merah. Hari ini, Jumat (25/9/2020), IHSG ditutup menguat 103,03 poin atau 2,13 persen ke posisi 4.945,79.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG dibuka di level 4.867,96 dan bergerak di rentang 4.848,02 hingga 4.949,30 sepanjang perdagangan hari ini.
Sebanyak 10 sektor saham menguat pada perdagangan hari ini, dipimpin sektor aneka industri yang naik 4,43 persen, disusul sektor keuangan (3,03 persen), dan manufaktur (2,31 persen).
Sebanyak 302 saham berhasil menguat pada perdagangan hari ini. Adapun 136 saham terkoreksi dan 133 saham stagnan dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.
Untuk diketahui, sepanjang pekan ini, IHSG mencetak penurunan dalam empat sesi. Secara kumulatif, dalam sepekan terakhir, IHSG turun 2,24 persen.
Penguatan indeks hari ini ditopang kenaikan saham-saham berkapitalisasi jumbo alias big caps. Saham PT Bank Central Asia Tbk. yang memiliki kapitalisasi pasar paling besar naik 3,03 persen ke posisi 28.050.
Kemudian disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. yang menguat 4,29 persen ke posisi 3.160. Masih dari kalangan BUMN, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengekor dengan kenaikan 5,42 persen ke level 5.350.
Di luar kelompok big caps, PT Bank BRI Syariah Tbk dan PT Kimia Farma Tbk turut menopang penguatan indeks dengan penguatan masing-masing 6,21 persen dan 24,68 persen.
Secara khusus, saham-saham farmasi menggila pada perdagangan hari ini. Sebanyak delapan saham emiten farmasi melesat dengan kenaikan berkisar 3,42 persen hingga 24,89 persen. Kenaikan harga tertinggi dicatat PT Indofarma Tbk. sebesar 24,89 persen.
Saham farmasi tersulut kabar perkembangan virus corona. Perusahaan asal China berjanji untuk menyebarkan vaksin virus corona (Covid-19) pada awal 2021 ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
SinoVac adalah salah satu perusahaan vaksin yang bekerja sama dengan PT Bio Farma (Persero).
CEO SinoVac, Yin Weidong mengatakan pembuatan vaksin corona awalnya hanya ditujukan untuk Wuhan dan China, tetapi kini vaksin Covid-19 sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan dunia.
“Tujuan kami adalah memberikan vaksin kepada dunia termasuk AS, UE, dan lainnya,” kata Yin seperti dikutip dari Euronews, Jumat (25/9/2020).