Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar Makin Perkasa, Rupiah dan Mata Uang Asia Rontok

Nilai tukar rupiah melemah 0,20 persen ke posisi Rp14.815 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Rabu (23/9/2020).
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawati menghitung uang dolar AS di Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah 30 poin atau 0,20 persen pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (23/9/2020). Rupiah melemah bersamaan dengan depresiasi mayoritas mata uang di Asia

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah bertengger di posisi Rp14.815 per dolar AS. Rupiah sempat dibuka menguat tipis ke posisi Rp14.775 di awal perdagangan. Sepanjang sesi pertama, rupiah bergerak di rentang Rp14.765 s.d Rp14.839 per dolar AS.

Di lain pihak, Bank Indonesia melansir kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Dollar Spot berada di posisi Rp14.835 per dolar AS, melemah 53 poin dibandingkan dengan posisi kemarin.

Sementara itu, indeks dolar terpantau naik 0,15 persen ke posisi 94,1330 pada pukul 15.03 WIB. Indeks dolar mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia lainnya.

Kenaikan indeks dolar antara lain dipicu pernyataan Presiden The Federal Reserve Chicago Charles Evans yang bernada hawkish. Dia suku bunga bisa naik sebelum target inflasi tercapai.

Sebagai imbas penguatan dolar, mata uang Asia rontok. Pelemahan mata uang Asia dipimpin ringgit Malaysia yang melemah 0,61 persen. Kemudian disusul baht Thailand yang terkoreksi 0,35 persen. Hanya won Korea yang berhasil menguat terhadap dolar dengan kenaikan 0,05 persen.

erdagangan hari ini dipengaruhi oleh sentimen pernyataan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell bahwa masih ada jalan yang panjang bagi perekonomian sebelum pulih sepenuhnya, selain membutuhkan lebih banyak dukungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper